Kapal besar JP Group telah pecah dan sebagian besar sudah memisahkan diri dari kapal induk. Kelompok Fajar Group di Indonesia bagian timur sudah memerdekakan diri dan membentuk grup sendiri di bawah bendera FIN (Fajar Indonesia Network) di bawah Alwi Hamu. Alwi menempatkan anaknya, Agus Salim, sebagai nakhoda FIN.
Di wilayah Indonesia barat, perahu JP retak dan kelompok WSM (Wahana Semesta Merdeka) memerdekakan diri, dan menguasai jaringan media di Sumatera sampai Jawa Barat di bawah kendali Suparno Wonokromo.
Di Jakarta, Margiono dengan Rakyat Merdeka Group sudah sejak lama terlibat perang dingin dengan JP di bawah Azrul Ananda. Hidayat Jati pasti tak bakal berani berurusan dengan Margiono. Rakyat Merdeka Group sudah pasti bebas merdeka dari JP.
Indopos yang jadi satelit JP di Jakarta juga lepas. Kelompok televisi di bawah Mahesa Samola–anak mendiang Eric Samola pendiri JP Group– juga tak bakal mudah dikendalikan.
Raja-raja kecil di daerah, seperti Rida Kaliamsi di Riau dan Zainal Muttaqin di Kalimantan, sudah pasti tak bakal bisa disetir oleh GM dan anaknya. Praktis sekarang GM hanya kebagian JP dan radar-radar di Jatim dan Jateng. Dibanding dengan empire JP Group yang membentang dari Aceh sampai Papua, apa yang didapat GM bisa dibilang tulang belulang saja.
Upaya menjinakkan JP sudah terasa sejak pemilihan gubernur DKI 2017. GM tak segan turun tangan mencampuri urusan redaksi kalau berita-berita JP memusuhi Ahok. Ia menelepon dan memarahi redaktur JP.
Dahlan Iskan dianggap berbahaya karena (pernah) punya ambisi politik. Ia dihabisi, dikriminalisasi, sahamnya dipreteli.
JP, mungkin, bisa dikuasai. Tapi perlawanan yang dilakukan terhadap GM dan Ciputra sangat cantik tapi mematikan.
Dahlan sekarang memilih duduk manis sambil senam pagi tiap hari. Ia sudah cukup berbakti kepada GM. Sudah 30 tahun ia menjadi angsa bertelor emas.
Ibarat pepatah “kebo nyusu gudel” Dahlan sudah menyusui GM sejak Tempo dibredel Orde Baru, 1994 sampai sekarang. Tiap tahun Dahlan nyetor dividen miliaran ke GM.
Lunas sudah utang budi Dahlan kepada GM.
Kita tinggal lihat bagaimana kelanjutan operasi GM di PAN sekarang ini. Naga-naganya, motifnya tidak bakal jauh dari urusan perut.