SERUJI.CO.ID – Tanggal 18-19 Maret kemarin Presiden Jokowi berkesempatan melakukan lawatan kerja ke kota Wellington, Ibu kota New Zealand, sebuah negeri kecil yang cukup makmur di belahan pasifik dengan populasi hanya berkisar 4,6 juta jiwa. Ditengah padatnya jadwal Kepala Negara di tanah air dan juga telah dimulainya dinamika politik menjelang pilpres tahun depan, menyempatkan lawatan kerja ke Wellington, yang saat ini tengah memasuki musim dingin, tentu sesuatu yang layak kita cermati bersama.
Jokowi bertolak ke Wellington usai menghadiri KTT ASEAN-Australia di Sydney. Lawatan ini merupakan kunjungan perdana Jokowi sejak masa pemerintahannya 4 tahun silam. Adapun tema yang diusung adalah “friend for good” (teman selamanya) dengan momentum memperingati hubungan diplomatik Indonesia-New Zealand yang telah memasuki usia dekade ke-6, sejak resmi dibuka Tahun 1958.
Tema ini tentu tidak telalu berlebihan, mengingat selama rentang usia persahabatan kedua negara belum pernah timbul suatu permasalahan yang mengarah pada “keretakan hubungan” kedua belah pihak.
Selama di Wellington, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Gubernur Jenderal Patsy Reddy, yang merupakan “simbol” perwakilan Ratu Inggris di New Zealand. Karena New Zealand merupakan bagian dari negara persemakmuran Inggris Raya.
Sedangkan jadwal kunjungan Jokowi yang lain adalah pertemuan dengan Perdana Menteri, Jacinda Ardern, seorang perdana menteri perempuan kedua dan baru akan berusia 38 tahun pada bulan Juli Mendatang. Hal ini sekaligus menobatkan Jacinda sebagai perdana menteri termuda dalam 150 tahun sejarah New Zeland.
Ada beberapa agenda penting yang dibawa oleh Jokowi dalam kunjungannya kali ini, yang meliputi misi kerjasama ekonomi, pendidikan, dan juga pariwisata. Selain itu Jokowi dan Jacinta pun telah sepakat untuk meningkatkan hubungan kedua negara ketingkat yang lebih tinggi dengan melakukan penjajakan kemitraan komprehensif.
Demikian niat keduanya sebagaimana pernah dibicarakan pada pertemuan pendahuluan di Manila pada 14 November 2017 yang lalu, di sela-sela agenda East-Asia Summit.
Secara statistik ekonomi, New Zealand saat ini merupakan mitra dagang ke-34 bagi Indonesia, sedangkan sebaliknya Indonesia adalah mitra dagang ke-13 bagi New Zealand.