Saudah juga murah hati dan gemar bersedekah dijalan Allah, baik ketika Rasulullah masih hidup maupun pada masa sepeninggal Rasulullah, yaitu pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan Umar. Aisyah berkata, “Bahwa sebagian istri-istri Nabi SAW berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang paling cepat menyusulmu ?” Nabi SAW menjawab, “Yang terpanjang tangannya di antara kalian”. Kemudian mereka mengambil tongkat untuk mengukur tangan mereka. Ternyata, Saudah adalah orang yang terpanjang tangannya di antara mereka. Kemudian kami mengetahui, bahwa maksud dari panjang tanganya adalah suka sedekah. Saudah memang suka memberi sedekah dan dia yang paling cepat menyusul Rasulullah di antara kami”. (HR Syaikhain dan Nasai).
Saudah sangat patuh kepada suaminya. Ketika haji wada’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada para istri-istrinya: Ini adalah saat haji bagi kalian kemudian setelah ini hendaknya kalian menahan diri di rumah-rumah kalian, maka sepeninggal Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam, Saudah selalu di rumahnya dan tidak berangkat haji lagi sampai dia meninggal. (Sunan Abu Dawud 2/140).
Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Saudah meninggal pada tahun ke-19 Hijrah, sementara itu ada juga riwayat yang mengatakan bahwa dia meninggal pada tahun ke-54 hijrah. Yang lebih mendekati kebenaran adalah pendapat pertama, karena pada masa Rasulullah pun Saudah sudah termasuk tua. Sebelum dia meninggal dia mewariskan rumahnya kepada Aisyah. Semoga kemuliaan dunia dan akhirat senantiasa disandangnya.
(dr. Endang S/Hrn)
Aamiin.Selalu terharu setiap membaca kisah Rasulullah shalallahu ‘alayhiwassalam dan keluarga serta sahabat-2nya.Jazakallah khaer