LONDON– Harap diingat, sebagian besar kecelakaan pesawat itu boleh dikata terselamatkan. Catatan di seluruh dunia menunjukkan, 87,7% insiden melibatkan nol kematian. Namun, yang banyak menjadi berita justru kecelakaan dengan jumlah kematian besar.
Pada 22 Desember 2009, pesawat Boeing 737-823 American Airlines flight-331 mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Norman Manley di Kingston, Jamaika. Pesawat dengan 148 penumpang dan enam awak itu tergelincir di landasan saat mendarat. Meski badan pesawat patah tiga, tak satu pun ada korban tewas.
Dalam kondisi kecelakaan pesawat, cara bertahan hidup perlu diketahui. Ini bisa meningkatkan peluang selamat dengan sesedikit mungkin cedera. Begitu diungkapkan pakar keselamatan udara dikutip Mail Online dan disebarkan Yahoo Canada pada 11 Februari 2017.
Ia mencontohkan, kasus jatuhnya pesawat di Kolombia 29 November 2016. Pesawat berisi 77 orang, termasuk tim sepakbola Chapecoense dari Brazil, itu menubruk gunung dekat Medellin. Hanya enam yang selamat, yakni tiga pemain bola, dua awak, dan seorang wartawan.
Ia menyebut, korban selamat mengikuti ‘protokol keadaan darurat’ seperti yang diperagakan sebelum pesawat berangkat. Awak pesawat yang selamat mengaku dalam posisi duduk untuk melindungi diri dari benturan. Sementara, penumpang lain berdiri dan hanya berteriak-teriak.
Dengan mengambil posisi ‘menjepitkan diri’, yakni tubuh meringkuk dan sabuk pengaman dipasang terpasang kencang, maka itu bisa mencegah sebagian besar luka parah yang mungkin terjadi dalam kecelakaan.
Pakar itu mengatakan, “Ketika pesawat mengalami kecelakaan, ada dua benturan besar. Benturan pertama, saat pesawat menyentuh bumi. Lalu, saat pesawat berhenti, terjadi benturan sekunder yang tak kalah penting. Saat pesawat berhenti bergerak, tubuh bagian atas Anda justru bergerak maju. Sangat mungkin kepala terpelanting lalu membentur sesuatu. Apa lagi jika duduk di kursi kelas ekonomi.”
Maka, posisi terbaik adalah tubuh meringkuk seperti berjongkok dan mengurangi gerakan kepala ke depan. “Usahakan dalam posisi yang dapat menghentikan tubuh atas dan kepala terpelanting ke depan. Jika dalam posisi seperti itu saat kecelakaan pesawat, Anda memiliki kesempatan untuk bertahan hidup.”
Jika kecelakaannya melibatkan benturan langsung dan frontal antara pesawat dengan daratan, mungkin kecil sekali peluang bertahan hidup. Namun, kecelakaan semacam itu sangat jarang terjadi. Jauh lebih jarang jika dibandingkan kasus pesawat tegelincir di landasan.