
Kedua tank tersebut, kelas medium, satu kelas dibawah Tank Leopard, tetapi memiliki kemampuan manuver yang lebih baik daripada Leopard. Desain manuvernya membuatnya cocok untuk diigunakan baik oleh infanteri, maupun kavaleri.
Kedua tank berbiaya masing-masing Rp150 miliar tersebut dibuat dengan konten lokal masing-masing 40 persen, sedangkan Turki menyediakan desain teknologinya.
Keduanya akan diuji tempur, blasting-test, akhir September 2017 di Indonesia.
Setelah ini, direncakan kerjasama pengembangan pertahanan kedua negara, untuk jenis kapal selam dan kerjasama antariksa, yang melibatkan LEN dan LAPAN Indonesia, serta Turkish AerospaceIndustri. (Anadolu Agency/DenyR/Hrn)
Joss…..semoga Indonesia semakin maju