SERUJI.CO.ID – Pada dasarnya karbohidrat masih dibutuhkan bagi tubuh sebagai sumber energi untuk beraktivitas. Namun pernahkah anda mendengar istilah karbohidrat rafinasi? Jenis karbo ini seringkali dikonsumsi. Belum banyak yang menyadari bahaya mengintai saat mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat rafinasi.
Karbohidrat rafinasi adalah jenis karbo yang melewati banyak proses pengolahan hingga menjadi makanan. Proses makanan yang mengandung karbo rafinasi adalah dengan menghilangkan lapisan benih, dedak, serat, vitamin dan mineral.
Padahal kandungan tersebut sangat dibutuhkan bagi tubuh. Proses tersebut menyisakan butiran halus yang kandungan gizinya semakin menipis. Sedangkan dalam karbohidrat rafinasi hanya mengandung gula dan tepung.
Karena dalam pengolahannya menghilangkan serat dalam biji gandum. Hingga membuat kandungan gizinya sedikit.
Ada beberapa makanan yang tanpa disadari mengandung jenis karbo tersebut, seperti aneka keripik, roti putih dan pasta.
Keripik kentang misalnya. Meski kentang memiliki kandungan baik yang dibutuhkan tubuh, namun sebelum menjadi keripik telah mengalami banyak pengolahan. Proses tersebut membuat jenis karbohidrat yang terdapat pada kentang utuh, berubah menjadi karbohidrat rafinasi.
Karena gizi yang terkandung menjadi sedikit dan cenderung habis. Tak ayal bayang-bayang penyakit dapat menyerang penikmat makanan olahan ini, yang tidak bisa mengontrol jumlah saat mengonsumsi.
Kelebihan karbohidrat rafinasi dapat menyebabkan obesitas yang berujung terkena penyakit diabetes mellitus tipe 2. Kandungan gula dan tepung pada karbohidrat rafinasi dapat meningkatkan kadar gula darah. Kemudian pankreas akan bekerja keras memproduksi insulin untuk mengontrol kadar gula dalam darah.
Jenis karbo tersebut juga meningkatkan kadar trigliserida yang menurunkan kadar lemak baik dalam darah. Selain itu makanan olahan yang sudah mengandung karbohidrat rafinasi akan menghasilkan natrium, lemak jenuh, dan lemak jahat tinggi. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. (Nia)