CHIBA – Sekelompok Muslim di Jepang meluncurkan program penjangkauan masyarakat sebagai bagian dari upaya menjembatani kesenjangan dengan penduduk setempat dan melawan persepsi yang menghubungkan Islam dengan terorisme.
Sejak akhir September 2016, belasan Muslim jamaah Masjid Hira di Chiba, pinggiran timur ibukota Tokyo, melakukan siskamling sekali atau dua kali sebulan. Patroli ini diharapkan berkontribusi terhadap keamanan sekaligus membantu meningkatkan saling pengertian dengan warga sekitar.
Sultan Mahmud, imam masjid itu, mengatakan kegiatannya mulai berbuah. “Sejak kami mulai siskamling, media Jepang meliput kami dan mahasiswa setempat mengunjungi masjid untuk belajar agama. Kami bisa bergaul lebih baik dengan tetangga,” kata pria Bangladesh berusia 49 tahun itu, dikutip Megumi Iizuka untuk kantor berita Kyodo, 28 Februari 2017.
Masjid Chiba, yang didirikan 2010, menjadi ruang ibadah bagi umat Islam setempat. Saat sholat Jumat, sekitar 50 sampai 60 jamaah datang dari berbagai tempat. Masalahnya, kedatangan orang dalam jumlah banyak itu kadang dicurigai penduduk sekitar.
Beberapa tahun lalu, ada tetangga yang berulang kali melempari batu ke masjid atau ada jamaah yang diganggu saat sholat, kata Mahmud. Warga mengaku dulunya merasa tidak nyaman ketika banyak orang asing tak dikenal berkumpul di situ.
Maka, para jamaah dan pengurus masjid merasa perlu untuk menjangkau masyarakat sekitar dan membangun hubungan baik penduduk setempat. Akibat kurangnya interaksi dengan mereka pada masa lalu mungkin menyebabkan kesalahpahaman dan konflik.
Menurut catatan Japan Halal Business Association, di Jepang ada sekitar 200.000 Muslim dan sekitar 80 masjid. Tapi, untuk bisa diterima masyarakat sekitar, butuh upaya tersendiri.
EDITOR; Omar Ballaz
@Serujidotcom ini mirip dengan yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh