Ia mengatakan pencapaian ASEAN saat ini karena adanya persamaan dimana tidak ada negara di kawasan Asia Tenggara yang mendominasi.
“Pragmatisme. Meskipun negara-negara anggotanya memiliki banyak model pemerintahan seperti sistem monarki, sosialis, demokrasi itu tidak menjadi masalah. Jika kamu berada di kawasan ini kita akan membantumu menyelesaikan masalahmu. Kita akan bekerja bersama-sama sebagai satu kesatuan,” kata dia.
Selain itu ada kepercayaan yang terus tumbuh dan mengikat ASEAN di tengah banyaknya tantangan.
“Kemudian ada kepemimpinan ASEAN yang diciptakan oleh pemimpin-pemimpin top nasional, yang kemudian membuat organisasi ini sebagai proritas utama,” kata dia.
Para pemimpin mengembangkan visi-visi untuk memajukan organisasi ASEAN serta wilayah ini.
“Yang harus dilakukan ASEAN ke depan jangan terlalu percaya diri, ada ancaman bahwa ASEAN kehilangan arah. Itu yang tidak boleh terjadi,” kata dia. (Ant/SU01)