SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Uang Rp207 Juta hasil penggelapan dan pencurian brankas milik Toko Misino Tunjungan Plasa (TP) 6 lantai 3, akhirnya amblas digunakan Erom Febri Subiyakto untuk hidup foya-foya selama buron.
Dia hidup di kos harian dan hotel di Kota Pahlawan bersama perempuan.
Erom bercerita, berbekal uang hasil dari penggelapan dan pembobolan brankas pada 5 dan 31 Desember 2017 ini, ia hidup foya-foya.
Selama pelariannya ia menyewa sebuah kontrakan dengan biaya sewa per hari 500 ribu.
Pemuda asal Jalan Kupang Panjaan VII Surabaya ini mengaku sempat gunakan uang itu untuk kencani wanita. Ia mengaku tidak ingat, jika ditotal sebanyak 15 orang. Ia mengaku lupa kencan terakhir kalinya di mana.
“Terakhir main perempuan saya lupa, total 15 lebih perempuan selama sebulan,” tandasnya di Polsek Tegalsari Surabaya, Selasa (30/1) sore.
Laki-laki usia 21 tahun itu dengan intonasi suara agak sengau mengaku menyesali perbuatannya.
“Menyesal pak, uangnya untuk foya-foya, Main cewek, miras, untuk pelarian. Beli hp 19 juta (smartphone Iphone, red), cuma saya pakai sehari, saya jual ke online, gak pegang hp sama sekali lebih baik, semuanya amblas, hanya tersisa Rp300 ribu,” kata Erom kepada Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo.
Yang tersisa pada dirinya hingga penangkapan cuma uang Rp300 ribu, sepasang sepatu putih merk Addidas, dan kaos oblong hitam motif tengkorak yang melekat di badannya.
Diberitakan sebelumnya, setelah buron selama 57 hari, akhirnya Tim Anti Bandit Polsek Tegalsari, pada Selasa (30/1), berhasil menangkap Erom Febri Subyakto (21) pelaku penggelapan uang Rp157 juta dan pencurian brankas uang Rp50 juta milik perusahaan tempat dirinya bekerja. (Luh/SU05)