MENU

Umumkan Penembakan Christchurch Aksi Teroris, Tantowi: PM Ardern Tunjukkan Kelasnya

WELLINGTON, SERUJI.CO.ID – Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengapresiasi sikap dan tindakan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru dalam menghadapi peristiwa serangan teroris terhadap ummat Islam yang sedang melaksanakan shalat Jumat di dua masjid di Kota Christchurch, pada Jumat (15/3) lalu.

“PM Jacinda Ardern yang merupakan pemimpin dunia termuda (38 tahun), dianggap tidak berpengalaman, menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin yang berani dan berempati,” kata Tantowi lewat keterangan tertulis yang diterima SERUJI di Jakarta, Rabu (20/3).

Bahkan, kata Dubes Tantowi, hanya dalam waktu sangat singkat PM Jacinda Ardern mengumumkan ke dunia bahwa penembakan brutal di Christchursch tersebut sebagai aksi terorisme.

“Hal yang tidak dilakukan oleh pemimpin dunia manapun ketika di negerinya terjadi aksi brutal yang memakan korban ummat Islam,” ujarnya.

PM Jacinda Ardern ke Trump: Ramahlah Kepada Ummat Islam

PM Jacinda Ardern saat mengunjungi keluarga korban serangan teroris di dua masjid di Kota Christcurch, Selandia Baru. (foto:TVNZ)

Sehari setelah penembakan, ungkap Tantowi, PM Jacinda Ardern langsung terbang ke Christchurch menemui para korban dan keluarganya untuk menunjukkan simpati dan perhatiannya sebagai kepala pemerintahan.

“Dia peluk keluarga korban dan bisikkan agar tenang dan tabah, Pemerintahnya akan bergerak cepat untuk memastikan semuanya akan kembali normal. Dia pun memberikan jaminan kepada keluarga yang ditinggalkan,” tutur Tantowi.

Bahkan, kata Tantowi, saat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menelpon PM Jacinda Ardern dan bertanya apa yang Amerika bisa lakukan, Jacinda menjawab ‘Ramahlah kepada ummat Islam’.

“Tak berapa lama Trump bikin Tweet ‘I love New Zealand’,” jelasnya.

Keteguhan Hati Warga Selandia Baru Hadapi Peristiwa Penembakan Christchurch

Msyarakat di Kota Wellington berkumpul di Stadion Cricket Basin Reseve, Wellington, Selandia Baru untuk menyampaikan duka cita mereka atas peritiwa serangan teroris di dua masjid di kota Christchurch, Ahad (17/3/2019). (foto:Dedy E)

Disampaikan Dubes Tantowi, bahwa penembakan di Christchurch masih menimbulkan kesedihan mendalam dan kemarahan seluruh warga Selandia Baru.

Namun, kata Tantowi, perasaan sedih dan marah tersebut tidak ditumpahkan warga Selandia Baru dalam bentuk ajakan kebencian. “Tapi (dalam bentuk) seruan untuk saling menyayangi,” terangnya.

Warga Wellington Akan Berkumpul Jumat, Peringati Sepekan Aksi Teror

PM Jacinda Ardern saat mengunjungi keluarga korban serangan teroris di dua masjid di Kota Christcurch, Selandia Baru. (foto:TVNZ)

Untuk menunjukkan dukungan dan simpatinya, ungkap Tantowi, pada hari Minggu (17/3) lalu, hampir 12 ribu warga Wellington dari berbagai agama dan ras memenuhi sebuah lapangan bersama-sama berdoa untuk kedamaian mereka yang telah menjadi korban, dan ketabahan mereka yang ditinggalkan.

“Jumat besok, warga Wellington kembali akan berkumpul untuk memperingati seminggu aksi teror tersebut, dimana yang perempuan diharapkan untuk mengenakan tutup kepala seperti hijab sebagai bentuk penghormatan kepada ummat Islam,” tukasnya.

Pasca kejadian, imbuh Tantowi, suasana di Selandia Baru beransur normal meski tetap ada rasa khawatir dan sedih. Tidak ada hoaks, tidak ada orang serta kelompok yang mempolitisir keadaan untuk kepentingan tertentu.

“Tidak ada pula yang maki-maki dan demo untuk melampiaskan kemarahan. Semuanya mendengarkan dan turut ke Pemerintah karena mereka tahu Pemerintah akan membuat perhitungan ke teroris dengan caranya sendiri,” pungkas Tantowi.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER