JAKARTA, SERUJI.CO.ID – G-Communications (G-Comm) melakukan riset terhadap pemberitaan dari pasangan calon Presiden-Wakil Presiden dalam dalam Pilpres 2019. Riset dilakukan terhadap beberapa media, cetak maupun online selama Januari 2019.
“Riset dilakukan selama periode 1-31 Januari 2019 pada 3 (tiga) media online yakni Detik.com, Kompas.com dan Antaranews.com serta 3 (tiga) media cetak yakni Kompas, Republika dan Jawa Pos, dengan jumlah total berita 1.923,” kata Direktur G-Comm, Andi Irman dalam rilis ‘Riset Pemberitaan Media tentang Pemilihan Presiden 2019’ di Jakarta, Senin (11/2).
G-Comm adalah perusahaan yang memberikan layakan komunikasi terintegrasi; Media Manajemen, Media Sosial, Smart Media Monitoring dan Media Relations. G-Comm merupakan anak usaha dari G-Indonesia Suskses Mulia.
Dari riset tersebut, diketahui pemberitaan untuk pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga yang bernada positif di keenam media tersebut adalah sebanyak 80 persen. Sementara sebanyak 14 persen ber-‘tone‘ negatif.
Paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi banyak diberitakan positif pada isu-isu jelang debat capres, pidato kebangsaan Indonesia menang, debat pilpres, tabloid ‘Indonesia Barokah’ dan dukungan pasangan calon.
Sementara pemberitaan negatif terkait isu-isu perubahan visi misi, hoaks surat suara, dan posko BPN Jateng.
Berdasarkan kategori media, media online lebih mendominasi dari pada media cetak. Hal ini menggambarkan minat pembaca topik tentang Pilpres lebih banyak di media online.
Dari data yang dihimpun, ada temuan yang menunjukkan paslon nomor urut 01 Jokowi-KH Ma’ruf cenderung melakukan pola mengklarifikasi atas isu-isu yang beredar.
“Sementara pasangan calon 02, Prabowo-Sandi cenderung lebih banyak mengeluarkan isu-isu yang terkait dengan pasangan calon 01, Jokowi-KH Ma’ruf, seperti misalnya isu hoaks surat suara, yang justru ini malah merugikan pasangan calon 02,” tukas Andi Irman.
