JAKARTA – Dugaan makar kini tengah menyeret beberapa nama. Terakhir, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath ditangkap dengan kasus yang sama, Jumat (31/3) dini hari jelang aksi 313.
Bicara soal makar, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di hadapan organisasi buruh Jakarta, menegaskan bahwa membela hak rakyat bukan tindakan makar atau penggulingan kekuasaan yang sah.
“Membela hak rakyat, membela keadilan, tidak bisa dikatakan makar dan selama sejarah manusia, tidak pernah ketidakadilan menang, pasti keadilan menang,” kata Prabowo di DPP Gerindra, Jl RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/4/2017).
Pernyataan Prabowo disampaikan saat menghadiri deklarasi dukungan dari 13 organisasi buruh di Jakarta kepada pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Di hadapan buruh, Prabowo mengaku telah mempelajari sejarah peradaban manusia. Menurutnya, dalam sejarah tidak pernah pembela keadilan itu kalah.
Di atas podium, dia pun sempat memuji para buruh. “Kalian ini cerdas, anak buah Said Iqbal ini cerdas,” ujarnya disambut tepuk tangan para buruh.
“Kalau tokoh di sini ditangkap semuanya, pasti muncul tokoh-tokoh selanjutnya. Saya tidak penting, Said Iqbal tidak penting, yang penting adalah keadilan rakyat Indonesia,” katanya dengan suara bergetar.
Dalam sambutannya, Prabowo juga mengucapkan terimakasih kepada buruh karena dukungannya terhadap pasangan Anies-Sandi. Prabowo mengatakan, Anies dan Sandi tidak akan menggusur orang-orang kecil. Dia juga percaya pasangan yang diusung Gerindra dan PKS ini tidak akan mencuri uang rakyat atau korupsi.
Kemudian Prabowo meminta semua pendukung Anies-Sandi bahu membahu memenangkan pasangan nomor urut tiga itu pada pemilihan 19 April mendatang. Prabowo mengatakan, Pilkada DKI adalah sebuah pertaruhan besar untuk masa depan Indonesia.
“Tanggal 19 ini adalah pertaruhan antara yang benar dan tidak benar, yang haq dan yang bathil,” kata Prabowo.
Prabowo mengakui bahwa berpidato di depan buruh akan menimbulkan prasangka. Apalagi, Prabowo adalah rival Joko Widodo dalam pemilu presiden 2014. Gerindra hingga kini masih menjadi partai oposisi pemerintah. Sambil bercanda, ia mengaku tak mau berlama-lama berorasi di depan buruh demi menghindari kecurigaan akan melakukan makar.
“Saya tidak mau lama megang mic, karena ini di depan massa, apalagi di depan buruh, ini rawan. Ada yang mengerti? Kalian paham?” kata Prabowo disambut tawa dan tepuk tangan buruh.
Dalam acara deklarasi tersebut, Prabowo membagi-bagikan buku berjudul “Paradoks Indonesia”. Buku ini bercerita tentang kejanggalan di Indonesia di mana negaranya kaya sementara rakyatnya terus miskin. Ia kemudian kembali berkelakar lebih baik membagikan buku daripada berorasi di depan buruh.
“Kalau tidak salah di sini ada 3 ribu buku untuk buruh di sini. Dengan demikian baca saja bukunya. Supaya saya tidak terlalu lama pidato karena banyak kamera merekam, jangan keceplosan bicara lagi,” ujar Prabowo yang kemudian disambut tawa para hadirin.
EDITOR: Iwan Y

Sikat jend…