SURABAYA – Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, melanjutkan manuver politiknya menjelang pencalonannya sebagai gubernur di Pilgub Jatim 2018. Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini secara resmi menjadi salah satu pendaftar bakal calon gubernur (bacagub) Partai Golkar.
Berbeda dengan kandidat lain, Khofifah bukan mendaftar di Dewan Pimpinan Daerah (DPD), melainkan langsung di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Informasi ini diutarakan langsung oleh Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham kepada media, Selasa (12/9).
Menurut pengamat politik Mochtar W Oetomo, Khofifah memilih mendaftar di Golkar dan bukan di partai lain yang sudah membuka penjaringan sama sekali tidak bisa dilepaskan dari posisi Golkar sebagai partai pendukung Jokowi.
“Khofifah sepertinya menyadari betul akan sangat berat bagi dia untuk berkompetisi di Pilgub Jatim tanpa restu dan dukungan Jokowi. Merangkul partai-partai pendukung pemerintah seperti Golkar, PPP, Nasdem dan Hanura adalah sebuah pilihan strategis bagi Khofifah untuk bisa setanding dengan Gus Ipul yang sudah hampir pasti akan diusung PKB dan PDIP,” ungkap pengajar di Universitas Trunojoyo Madura ini, Rabu (13/9).
Lebih lanjut Mochtar memaparkan, jika nantinya benar Gus Ipul didukung oleh PKB dan PDIP, maka dukungan Golkar saja tdk cukup bagi Khofifah. Dia juga harus mendapatkan dukungan dari partai berbasis NU, utamanya PPP. Koalisi PKB-PDIP vs Golkar-PPP menurut Mochtar akan membuat kontestasi Pilgub Jatim menjadi kompetitif.