Untuk pilkada tahun ini, pasangan Khofifah-Emil diusung oleh Partai Golkar, Demokrat, PAN, Hanura, NasDem, dan PPP, serta PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia).
Meskipun Khofifah merupakan kader PKB, partainya tidak lagi mengusung dia untuk kesempatan kali ini, berbeda dengan dua pilkada sebelumnya yang selalu mendapat dukungan dari PKB.
Muhaimin hanya berkomentar ringan bahwa setelah Khofifah telah dua kali diusung dalam pilkada sebelumnya maka kali ini partainya berganti dukungan dengan memberikan mengusung pasangan calon Saifullah-Puti.
Selain diusung oleh PKB, pasangan Saifullah-Puti, diusung pula oleh PDI Perjuangan, PKS, dan Gerindra.
Khofifah menjadi tokoh perempuan yang memberi contoh untuk tidak berhenti berjuang guna meraih apa yang dia rasa bisa dicapai meskipun mengorbankan jabatannya sebagai salah seorang penyelenggara negara di jajaran kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Perempuan peraih penghargaan “Tokoh Teladan Inspiratif 2017” dari Institut Agama Islam Al Khoziny Surabaya ini, terus berjuang meraih hak politiknya.
Sejarah akan mencatat dia sebagai tokoh yang memperpanjang rekor tiga kali kalah dalam pilkada atau memecahkan rekor sebagai tokoh yang memenangi pilkada setelah tiga kali mencoba. (Ant/SU05)