Lokasi ex tambang timah di Babel. (foto:IJP)

Setelah sekian lama mencari figur yang siap bekerja terlebih dahulu, survei, membuat rancangan, menyusun RAB, mengajukan ke Pemda, meneruskan ke PT Timah, karena selama ini program reklamasi eks tambang timah bisa dikatakan tidak berjalan, hari ini seakan menemukan solusi.

Adalah Pak Hasan bertopi merah di kanan saya siap bekerja awal. BapakĀ Erzaldi Rosman, Guberbur terpilih Babel punya janji membenahi lingkungan hidup Babel segera. Ia melihat dampak tambang sangat signifikan. Di Bangka Tengah saja di mana sebelumnya Erzaldi jadi Bupati, di saat banjir beberapa jembatan putus kerugian lebih dari Rp 150 miliar.

Sebagaimana sejak lama saya tulis, Babel daerah kaya raya, sejatinya membangun gedung bak Twin Tower yang runtuh di New York, bisa dilakukan dua paket setiap tahun. Dari mana? Babel penghasil timah. Kita eksportir terbesar dunia. Di tambang timah ada 17 setidaknya mineral ikutan, mulai Elmenit hingga Torium Dua. Anda cek saja berapa harga Torium sekilogram!

Potensi Torium ini oleh seorang Doktor peneliti Jepang, dikatakan bisa menerangi Indonesia untuk 600 tahun, jika pembangkit listrik nuklir dibangun.

Lada Bangka di Amsterdam bisa laku Rp 400 ribu perkilogram. Maka tadi dengan Haji Eeng, sosok otodidak, yang permah saya beri gelar Doktor Kehidupan, ikut bersama ke lapangan, saya senang. Ia bisa bikin pisang bertandan tujuh sepohon dan banyak rekayasa genetik lain ia buat seperti Kacang Panjang 1,5 meter. Ia penemu bibit unggul Lada. Sebagai sosok tidak bersekolah Haji Eeng menjadi pengajar praktek pertanian lapangan di Universitas Bangka Belitung. Dan ia pun bisa memanggil buaya pemangsa manusia, dan membuat buaya takut sehingga mengembalikan jasad, pernah saya tulis tahun lalu. Unik.

Akan halnya ada areal lebih 100 hektar juga belum direklamasi tak jauh dari kantor gubernur kini, kami semua sempat tertawa, penambang liar secara terang-terangan masih bekerja di siang bolong di tengah kota.

Kini saatnya PT Timah tak boleh lagi berpangku tangan, Pemda mesti menagih alokasi dana reklamasi selama ini, sehingga daerah tak hanya terus dihisap, bahkan “dimaling” dengan tambang liar terus terjadi serta ekspor abu-abu hari-hari terindikasi menggelinding.

Komitmen gubernur baru akan lingkungan hidup pulih dan bisa ditanami kembali kini tinggi. Dan Babel punya hak dana reklamasi di tambang timah, khususnya dari PT Timah Tbk. Menurut saya bukan waktunya lagi dana reklamasi itu disimpan PT Timah di dalam lacinya sendiri.

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama