SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa setiap santri sudah pasti nasionalis. Tidak terkecuali dengan santri kekinian, atau yang tren disebut “santri kids zaman now” atau millenial.
Dia meyakini pesantren akan memupuk terus jiwa nasionalisme itu di lingkungannya.
“Saya ingin menyampaikan kalau santri itu pasti nasionalis,” kata Khofifah usai menghadiri acara Pelantikan Pengurus Himpunan Silaturrahmi Santri Nusantara atau Hissnu kabupaten/kota se Jatim di Pondok Pesantren At-Tauhid Sidosermo Surabaya, Jawa Timur, Ahad (12/11).
Acara Hissnu bertema Membangun Ekonomi Santri Berbasis Nasionalisme. “Ini adalah bagian dari peran santri dan pesantren di dalam menjadi pagar NKRI. Nah, sekarang santri ini akan berproses pada pembangunan ekonomi dengan nafas nasionalisme,” ujar Khofifah.
Nah, spirit nasionalisme itu, lanjut Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu, harus terus dijaga di lingkungan pesantren dalam setiap aktivitasnya. “Apalagi pada santri-santri yang masuk kategori kids zaman now, santri anak muda, pasti mereka tetap memiliki ruh kesantrian, tapi juga gaul,” ujarnya.
Dengan ruh kesantrian yang nasionalis itu, diharapkan santri kids zaman now tidak mereduksi identitasnya sebagai santri ketika berinteraksi dengan masyarakat luas. “Santri akan tetap dengan ruh kesantriannya yang nasionalis,” tandas Khofifah.
Hadir di acara ini ratusan kiai dan santri dari seluruh Jatim. Di antaranya pengasuh Pondok Pesantren At-Tauhid, KH Mas Mansur, dan Pengasuh Pesantrem Tebu Ireng Jombang, KH Salahuddin Wahid, dan Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim. Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, dikabarkan diundang tapi tidak hadir. (Amal/Hrn)