SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Teka-teki figur pendamping Khofifah Indar Parawansa perlahan mulai terjawab. Hasil riset lembaga survei IT Riset Politik (IPOL) Indonesia menyebut Bupati Trenggalek Emil Elistiyanto Dardak menjadi urutan pertama yang berpotensi dipilih Khofifah.
CEO Lembaga IPOL Indonesia, Petrus Hariyanto, mengatakan ada tiga kandidat kuat bakal calon gubernur (bacawagub) Khofifah, yaitu Bupati Trenggalek Emil Elistiyanto Dardak, kemudian disusul Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, dan anggota DPR RI Fraksi NasDem Hasan Aminuddin.
“Tapi dari ketiga nama itu, bacawagubnya Bu Khofifah menguat ke nama Emil,” kata Petrus, saat mengeluarkan hasil risetnya sampai Senin malam pukul 24.00 WIB, Selasa (7/11).
IPOL adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang fokus melakukan monitoring dan analisa pergerakan politik di 17 pilgub di seluruh Indonesia pada 2018. IPOL Indonesia kali ini secara khusus mengeluarkan report eksklusif kepada media terkait pergerakan setiap kandidat, termasuk siapa calon terkuat wakilnya Khofifah.
Dalam risetnya, IPOL menggunakan Teknologi Politik Big Data Ipol Media Monitoring yang melacak tren pemberitaan media berdasarkan index, sentimen, influencer, passion, tone, dan sebaran pemberitaan di berbagai daerah.
“Hasilnya, menunjukkan posisi Emil menguat dengan probabilitas 38,9 persen,” ujarnya.
Kemudian posisi kedua disusul Ipong Muchlisoni dengan point 37,6 persen, dan terakhir adalah Hasan Aminuddin dengan probabilitas 33,7 persen.
Kata Petrus, tone pemberitaan positif tentang Emil Dardak terus menguat karena ditopang oleh para influencer melalui statemen di media massa.
Riset IPOL ini memantau pemberitaan dan pergerakan isu dan manuver politik terkait pilgub Jatim di 2.550 media online dan 190-an media massa cetak, serta obrolan di sosial media. Hasilnya, menguat dua nama pendamping Khofifah yakni Emil Dardak dan Ipong.
“Kata kunci yang kami gunakan adalah pilgub Jatim 2018 dan nama-nama calon wakil gubernur Jatim. Sentimen positif ini menjadi indikator bahwa Emil Dardak layak menjadi wakil Khofifah,” katanya.
Dari analisa IPOL dalam sebaran pemberitaan, pilihan pada Emil lebih cenderung sebagai sosok keterwakilan Poros Mataraman yang sangat kuat. Emil mencerminkan sosok kepala daerah yang populer di pemilih millenial, profesional, cerdas, simbol cawagub yang banyak disukai kaum hawa dan banyak diterima kalangan.
Sentimen analisis yang dilakukan IPOL melalui Teknopol ini menggunakan metode news analytic, dengan pendekatan konten berdasarkan parameter kecenderungan pemberitaan.
Pada perhelatan Pilkada Serentak 2018, IPOL Media Monitoring secara intensif melakukan pemetaan digital konten yang berserakan di dunia maya, dan kemudian hasilnya dirangkum dalam dashboard layanan digital. (Amal/SU02)