JAKARTA – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab masih berada di Arab Saudi, meski Polda Metro Jaya telah menetapkannya sebagai tersangka dan resmi memasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus percakapan berkonten pornografi bersama Firza Husein.
Ketua Advokasi Tim Pembela Ulama dan Aktivis Indonesia (TPUA) Eggi Sudjana angkat bicara, mengungkapkan belum pulangnya Habib Rizieq ke Indonesia bukan lantaran takut menghadapi kasus yang tengah membelitnya.
“Beliau bilang ke saya, ‘bukan penakut, Habib mau pulang, tapi bagaimana meredam radikalisasi para pendukung?’ Dia menyatakan, ‘sebisanya bilang ke Kapolri kalau pun Habib pulang, siap. Tapi jangan ada penahanan’,” ucap Eggi dalam jumpa pers di kantor pengacaranya di bilangan Jalan Tanah Abang III, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
“Saya konfirmasi dengan Habib bagaimana, Habib malah tanya ‘kapan Habib bisa pulang ke Indonesia?’. Sekarang saya jawab dulu, oke pulang Habib dengan catatan pihak kepolisian menjamin tidak ditahan, kalau dimintai keterangan, kami oke,” ujar Eggi.
Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia, kata Eggi, bergantung pada mau tidaknya pihak kepolisian untuk mengadakan gelar perkara seperti yang tercantum dalam ketentuan Pasal 15 butir e dan Pasal 69 Peraturan Kapolri (Perkap) nomor 14 tahun 2012 yang mengatur tentang manajemen penyidikan, disebutkan gelar perkara dilaksanakan dengan cara (a) gelar perkara biasa dan (b) gelar perkara khusus.
“Seperti Ahok ada gelar perkara, ada jaminan tidak ditahan, tergantung polisi, dan ini diatur dalam Perkap Kapolri nomor 14 tahun 2012 pasal 69, ” sambungnya.
Eggi mengungkapkan bahwa Habib Rizieq saat ini masih berada di Arab Saudi menggunakan visa umrah yang berjangka waktu 30 hari.
“Habib saat ini berada di Saudi Arabia. Terakhir kali saya ketemu beliau di Mekkah (Arab Saudi). Kemudian visanya umrah, habisnya tanggal 17 Ramadan (12 Juni) nanti,” terangnya.
Namun, Eggi menyatakan Habib Rizieq kenal dekat dengan anggota keluarga kerajaan Arab Saudi, yang bisa memperpanjang visa, apabila jangka waktunya sudah jatuh tempo.
“Kalau dari segi visa (kalau) habis, pulang. Tapi dia (Habib Rizieq) pernah bilang juga sama saya, ‘saya gampang kok dapat tambahan visa’, karena dia kan aksesnya deket sama raja, itu kan aksesnya dia,” ujar Eggi.
Eggi menjelaskan bahwa apabila Habib Rizieq pulang ke Tanah Air, maka bandara akan dipenuhi oleh para jemaah yang menjemputnya.
“Pendukung Habib akan mendatangi Bandara Soekarno-Hatta, seperti yang sudah ramai dibicarakan di media sosial,” ujarnya.
Dia menyebut bisa jadi bandara ditutup lantaran banyaknya para jemaah yang datang.
“Bisa-bisa bandara penuh, minimal 2 sampai 3 juta orang datang ke bandara itu. Nah, kalau bandara penuh, bagaimana mungkin ada penerbangan? Enggak mungkin,” kata Eggi.
Hal tersebut juga berpotensi mengganggu jalur penerbangan domestik dan internasional.
Oleh karena itu, Eggi mengingatkan pihak kepolisian untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan.
“Menurut penghitungan ekonominya, satu hari bandara bisa menghasilkan sebesar Rp 9 triliun. Bisa rugi kalau bandara penuh,” ujar Eggi.
Baca: Presidium Alumni 212 Serukan Jihad Konstitusional dan Tuntut Jokowi Mundur
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya telah menetapkan Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein sebagai tersangka dalam kasus percakapan berunsur pornografi. Polisi beralasan telah memiliki alat bukti yang cukup untuk menetapkan kedunya sebagai tersangka.
Habib Rizieq dan Firza diancam pasal yang sama yakni pasal 4 ayat 1 jo Pasal 29 dan atau Pasal 6 jo Pasal 32, atau Pasal 8 jo Pasal 34 UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi, dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun. (Iwan Y)
