MENU

UMS Bina Warga Desa Karangbangun Kembangkan Ubi Jalar

SURAKARTA, SERUJI.CO.ID – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bersama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) membina warga Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar untuk mengembangkan ubi jalar.

Desa Karangbangun memiliki potensi yang belum dikembangkan secara optimal. Lokasinya yang strategis yaitu sebagai jalur transportasi utama menuju ke berbagai objek wisata, seperti Astana Giri Layu dan Giri Bangun, serta juga sebagai jalur transportasi menuju Tawangmangu. Potensi yang dapat disinergikan dengan kondisi geografisnya adalah desa ini sebagai sentra produksi ubi jalar KPU (kuning, putih dan ungu).

“Melihat potensi tersebut, UMS bersama dengan Kemenristekdikti, memberikan bantuan pembinaan melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Bantuan diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pengolahan ubi jalar menjadi tepung dan berbagai produk pangan olahan,” kata Ketua Pelakasana Program PKM, Rusdin Rauf, melalui keterangan tertulis yang diterima SERUJI, pada Sabtu (4/11).

Dosen Program Studi Ilmu Gizi UMS ini mengungkapkan, program yang dimulai pada Juni 2017 ini telah menghasilkan beberapa produk antara lain cumi-cumi ubi jalar, kembang goyang ubi jalar, dan mi ubi jalar.

Berbagai produk olahan tersebut yang telah dikemas dengan baik, kata Rusdin, telah dipasarkan di sekitar Kecamatan Matesih.

“Kedepannya, pemasaran produk ini akan lebih luas menjangkau konsumen melalui pemasaran secara online,” ujarnya.

Rusdin menyatakan bahwa program ini akan terus dilanjutkan hingga masyarakat Desa Karangbangun dapat berwirausaha secara mandiri.

Pembinaan dan pendampingan pengembangan ubi jalar
Pelatihan pembuatan produk cumi-cumi ubi ungu. (Foto: Rusdin Rauf/SERUJI)

Sementara itu, Dosen Fakultas Farmasi UMS, Dr. Haryoto menambahkan, bahwa nantinya Desa Karangbangun akan dikenal dengan ikonnya sebagai desa olahan ubi jalar.

“Untuk mempertahankan kesinambungan usaha, selain dilakukan pendampingan secara berkala dalam produksi dan pemasaran, juga diberikan pendampingan dalam pembentukan UMKM,” kata Haryoto.

Saat ini, kata dia, telah terbentuk dua UMKM yang secara khusus mengolah ubi jalar yaitu UMKM Bangun Sejahtera dan UMKM Ngudi Rejeki.

“Bantuan mesin dan peralatan pengolahan juga diberikan untuk memberikan kemudahan dalam berproduksi serta memperbaiki mutu produk, seperti mesin penepung, mesin pencetak mi, mesin pencetak cumi-cumi, mesin spinner (peniris minyak), dan mesin pengemas,” terangnya.

Kepala Desa Karangbangun, Karno, sangat mengapresiasi bentuk kerjasama antara UMS dan Desa Karangbangun ini. Kepala Desa tersebut mengharapkan agar kerjasama ini terus berlanjut hingga terwujud Desa Karangbangun yang dikenal sebagai penghasil ubi jalar.

“Untuk itu, kami akan mengalokasikan anggaran untuk menyiapkan lokasi yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai pusat wisata dan pemasaran produk olahan ubi jalar,” ujar Karno. (Rusdin Rauf/SU02)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER