MANADO – Jumlah kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meningkat hingga Rp. 790 miliyar hingga Juni 2017.
“Melihat realisasi pinjaman BPR yang ada di Sulut mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, berarti pelaku usaha makin percaya dengan pelayanan BPR Sulut,” kata Kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) Elyanus Pongsoda di Manado, Jumat (25/8).
Dia mengatakan memang harus diakui kredit ke sektor produktif masih lebih rendah jika dibandingkan dengan sektor konsumtif.
“Namun diharapkan porsi kredit sektor produktif BPR harus lebih besar,” kata Elyanus.
Dengan rendahnya kredit di sektor produktif masih rendah, maka dari itu OJK berharap agar BPR terus untuk menyalurkan dana ke sektor riil, karena hal ini merupakan tugas dan tujuan utama dari BPR.
“BPR kita harapkan mendorong peningkatan kredit. Tapi di sisi lain pelaku usaha juga harus menyadari, bahwa dana tersebut merupakan pinjaman yang wajib dikembalikan. Dengan pengembalian itu, bank akan termotivasi melakukan ekspansi ke berbagai sektor,” katanya.
Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BPR Sulut hingga Juni 2017 mencapai 13,64 persen atau mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu sebesar 12,85 persen. (Ant/Frdn)