Menurut Lanjar Nafi, spekulasi pasar mengenai tingkat kemampuan konsumen yang melambat seakan terpatahkan dengan tingginya aktifitas ekspor dan impor dalam negeri.
Ia menambahkan bahwa investor asing yang mulai terlihat melakukan aksi beli pada pasar saham reguler di dalam negeri turut menopang pergerakan IHSG. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Selasa, 15/8), investor asing mencatatkan beli bersih atau “foreign net buy” sebesar Rp58,73 miliar.
Ia mengatakan bahwa perhatian investor sentimen selanjutnya akan tertuju pada data pertumbuhan pinjaman dan penjualan mobil dalam negeri. Sementara dari eksternal, investor akan memperhatikan data PDB kawasan Eropa.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada hari Selasa sebanyak 311.605 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,333 miliar lembar saham senilai Rp5,730 triliun. Sebanyak 199 saham naik, 134 saham menurun, dan 118 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 216,21 poin (1,11 persen) ke 19.753,31, indeks Hang Seng melemah 75,27 poin (0,28 persen) ke 27.174,96, dan Straits Times melemah 15,16 poin (0,46 persen) ke posisi 3.293,53. (Ant/Hrn)

Sayangnya investor asing ini sering hanya hit and run saja masuk bursanya sehingga tidak membuat stabil dlm jangka lama.