SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Maraknya minuman keras (miras) oplosan yang berdampak pada puluhan korban tewas di Surabaya akibat mengonsumsi minuman tersebut, menuai tanggapan dari Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya.
GP Ansor mendesak pemerintah dan kepolisian untuk lebih proaktif memberikan pencerahan dan menjatuhkan hukuman kepada pelaku peredaran miras hingga ke akar- akarnya. Namun jika pemerintah dan kepolisian masih belum bisa memberangus, maka pihaknya akan turun memberangusnya.
Sekretaris GP Ansor Surabaya, Abdul Holil mengatakan GP Ansor akan melakukan sosialisai terus menerus melalui lembaga Majelis Zikir dan Sholawat Rizalul Ansor untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat khususnya kaum muda sebagai upaya dalam memberikan hal positif kepada masyarakat setempat.
“Jika masih ada penjual miras maka Ansor Surabaya akan turun langsung ke lapangan untuk menindak pedagang maupun produsen minuman tersebut, namun terlebih dahulu kita berkoordinasi dengan penegak hukum,” ujar Cak Holil sapaannya saat ditemui SERUJI, Kamis (26/4).
Ia menegaskan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan RT/RW bahwa mereka harus memberikan peringatan kepada warganya agar selalu waspada jika dicurigai warga lain menjual miras oplosan.
“Kalau warga tidak berani melapor ke polisi, silahkan sampaikan ke Ansor Surabaya, nantinya Ansor yang melaporkannya pihak kepolisian,” terangnya.
Sebelumnya, kata Holil pihak sudah melakukan demo terkait Perda 6/2016 Tentang Larangan Peredaran Minuman Berlakohol agar pemerintah mampu memberantas peredaran minuman tersebut.
“Namun sekarang terulang lagi, dulu tahun 2016, kita pernah demo di DPRD untuk minta bahwa peredaran miras ditindak tegas, sekarang kembali beredar, pemerintah harus menempatkan payung hukum terkait miras ilegal,” pungkasnya. (Devan/SU02)