SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Keberadaan jembatan Suramadu ternyata tak berdampak pada peningkatan perekonomian bagi masyarakat Madura. Terbukti dengan angka kemiskinan di Madura masih saja tertinggi di Jatim.
Anggota Komisi A DPRD Jatim, Hisan menegaskan masih tingginya angka kemiskinan di Pulau Madura, Sampang khususnya. Juga masih tingginya angka putus sekolah.
“Meski sudah dibangun jembatan Suramadu, tidak ada tanda-tanda ekonomi Madura membaik. Karena itu, pemerintah pusat melalui Badan Penyelenggara Wilayah Suramadu (BPWS) yang memiliki kewenangan penuh dalam pengelolaan disekitar Suramadu harus bergerak aktif untuk menjalankan potensi ekonomi di Madura,” ungkapnya di Surabaya, Ahad (8/10).
Politisi asal Partai Demokrat ini mengatakan meski Suramadu sudah beroperasi selama 8 tahun kenyataannya belum ada tanda-tanda Madura bisa bergejolak ekonominya.
Selama ini, kata Hisan, keberadaan BPWS dinilai tidak optimal dalam mengembangkan kawasan Suramadu. Buktinya, industrialisasi di wilayah tersebut belum berjalan optimal, karena tidak ada pengembangan wilayah yang signifikan.
“Kalau Industrialisasi masuk maka akan menyerap lapangan kerja di Madura. Sehingga kemiskinan bisa ditekan. Disatu sisi kultur di Madura, ketika mereka berhasil maka mereka keluar dari Madura. Inilah membuat Pulau Madura tidak bisa berkembang,” pungkasnya. (Setya/Hrn)