KENDARI, SERUJI.CO.ID – Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) sejauh ini dikenal aman dan masyarakatnya menghargai adanya perbedaan satu sama lain. Tetapi Kapolda Sultra mengingatkan warga Sultra harus tetap waspada terhadap aksi terorisme.
Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto, mengingatkan bahwa aksi terorisme tidak selalu memfokuskan aksi jahatnya di kota besar, mereka bahkan banyak menjadikan daerah aman sebagai markasnya.
“Karena itu, kita semua harus waspada. Lengah sedikit bisa bahaya. Memang sejauh ini Sultra daerah yang aman dan nyaman, namun kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan,” ujar Brigjen Pol Iriyanto, kepada wartawan, usai memimpin apel gabungan pengamanan Natal dan Tahun Baru di Kendari, Jumat (21/12).
Mantan Wakil Komandan Korps Brimob Polri itu menjelaskan apel pengamanan Natal dan Tahun Baru diikuti 1.700 personil gabungan TNI-Polri.
Pelaksanaan pengamanan Natal dan Tahun Baru kali ini juga dirangkaikan dengan pelaksanaan Operasi Lilin 2018 yang dilangsungkan selama 10 hari hingga awal tahun baru 2019.
Melalui pelaksanaan Operasi Lilin 2018, Kapolda mengatakan petugas akan mengetahui sejauh mana mobilitas warga di malam tahun baru. Selain itu petugas juga bisa mengontrol dan mengidentifikasi aksi-aksi kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, mengetahui kestabilan harga pangan, kecelakaan lantas, dan beragam masalah lainnya.
Sedangkan fokus pengamanan malam tahun baru sendiri, kata Iriyanto, akan dikonsentrasiakan di rumah rumah peribadatan ummat Nasrani serta tempat lain yang selalu dikunjungi banyak warga, seperti mal, pusat perbelanjaan dan lokasi wisata.
“Agar senantiasa aman, kami juga dibantu korps Brimob dan Densus 88 dan pihak terkait lainnya,” pungkasnya.
Dalam kegiatan apel tersebut, juga dihadiri Wakil Gubernur Sultra H Lukman Abunawas, Ketua DPRD Sultra Andurrahman Saleh, dan sejumlah pejabat militer lainnya. (AH/SU05)