KENDARI, SERUJI.CO.ID – Akibat masih mahalnya tarif tiket pesawat dan mahalnya bagasi berbayar, bisnis online antarprovinsi dari dan ke Kendari, Sulawesi Tenggara, anjlok tajam, bahkan sudah banyak yang akhirnya bangkrut.
Kepada SERUJI di Bandara Halo Oleo, Kendari, Ketua Asosiasi Perusahaan Online Sultra, Andi Sultan Mappisameng, Ahad(7/4) menuturkan, semasih harga tiket dan bagasi normal, jumlah pedagang online yang sudah mendapat pelatihan dari dinas perdagangan mencapai 389 perusahaan.
Kini sejak harga tiket naik tajam dan diikuti bagasi berbayar mulai Februari lalu, Andi Sultan mendata sisa 40 perusahaan saja yang aktif. Dari jumlah itu sekitar 30 perusahaan saja yang eksis.
“Padahal minat konsumen masih relatif bagus, tapi mahalnya ongkos bagasi membuat banyak anggota kami gulung tikar,” ujar Andi Sultan.
Ongkos Pengiriman Makanan ke Sultra Naik Hingga 2 Kali Lipat Pasca Tiket Mahal
Ia kemudian mencontohkan, sebelum Februari 2019, pengiriman makanan ringan wingko babat dari Semarang ke Kendari hanya Rp 400 ribu per 10 Kg. Sekarang, naik tajam menjadi diatas Rp 800 ribu. Alasan pihak penerbangan karena barang antaran dari Semarang ke Kendari harus transit 2 kali yakni di Surabaya dan Makassar sehingga ongkos jadi mahal.
Berkait dengan hal itu pula banyak perusahaan agen koran dan majalah terbitan Jakarta, Bandung dan Surabaya menutup agennya di Kendari.
“Kalau ongkos kirimnya saja sudah selangit, berapa harga jual wingko babat itu nantihya di Kendari? Begitu juga dengan harga koran dan majalah. Karena itu banyak perusahaan online antarprovinsi di Sultra yang memilih istirahat permanen,” lanjut Andi Sultan.
Pengelola Bandara Halu Oleo Akui Arus Cargo Turun Drastis
Kepala Bandara Halu Oleo, Rudi Richardo yang dihubungi terpisah juga mengaku tingginya tarif bagasi berbayar saat ini membuat arus bagasi dan cargo dari dan ke Kendari melalui bandara Halu Oleo anjlok.
Mestinyaz kata Rudi, tarif bagasi dan tiket sudah normal, toh harga beli avtur sudah diturunkan.
“Tapi, kok masih mahal ya tarif bagasi…,” ujarnya.
Pihak penerbangan Lion Air Kendari yang dikonfirmasi masalah bagasi, menolak berkomentar.
“Kami yang di daerah hanya pelaksana, pemberi keputusan ada di Jakarta,” ujar seorang petugas Lion Air di Bandara Halu Oleo, Kendari.
Pemeriksaan bagasi di kabin pesawat. Jika ditemukan bagasi berukuran dan berat lebih dari 7 kg, batas maksimal bagasi free, akan didenda atau diturunkan.