JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Tingkat keterpilihan atau elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus menurun drastis menjelang hari pencoblosan yang jatuh pada tanggal 17 April mendatang.
Hal itu terlihat dari hasil survei lembaga survei Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research, yang memperlihatkan elektabilitas PDIP turun cukup tajam dibanding Desember 2018 yang masih bertengger di 25,7 persen.
“Saat ini elektabilitas PDIP tinggal 22,9 persen. Penurunan tajam capaian elektabilitas PDIP diperkirakan karena migrasi pemilih muslim ke partai-partai nasionalis lainnya,” kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (22/2).
Dalam survei yang diadakan pada 11-15 Februari 2019, penurunan elektabilitas PDIP diikuti dengan naiknya elektabilitas partai-partai nasionalis lainnya.
Vivin menyebutkan parpol-parpol seperti Gerindra, Golkar dan Demokrat memiliki elektabilitas yang cenderung stabil.
“Elektabilitas Gerindra masih berada pada angka 14,8 persen, Golkar 10,5 persen dan Demokrat 4,7 persen,” papar Vivin.
Sementara itu dalam survei dengan jumlah responden 1200 orang ini, elektabilitas Partai NasDem, PSI dan Perindo mengalami peningkatan elektabilitas.
“NasDem sedikit mengalami kenaikan menjadi 4,3 persen, mendekati posisi Demokrat sebagai juru kunci lima besar. Demikian pula dengan Perindo yang naik elektabilitasnya menjadi 3,4 persen,” tukas Vivin.
Survei indEX Research menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengusung sistem dajjal