PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Untuk mencegah stunting di wilayah Pekanbaru, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, YBM PLN P3B Sumatera, serta PKPU Human Initiative (HI) Riau, melakukan pengkapasitasan dan pengukuhan Duta 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), untuk kader Posyandu se-Kota Pekanbaru, di Aula Dinas Kesehatan Riau, Sabtu (22/9) yang lalu.
Sesungguhnya, masyarakat akrab dengan istilah 1000 HPK, sejak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggaungkan tentang masa periode emas. Yakni pentingnya pembentukan tumbuh kembang anak pada 1000 hari pertama.
Pada periode 1000 HPK terjadi optimalisasi pembentukan, pertumbuhan, serta perkembangan sistem saraf, otak, dan organ vital lainnya. Tidak tercukupinya kebutuhan individu pada masa 1000 HPK dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan seperti pada kasus stunting.
Untuk itu, YBM PLN P3B Sumatera bekerja sama dengan PKPU HI Riau meluncurkan program kesehatan 1000 HPK. Peluncuran program 1000 HPK dimulai dengan Acara pengkapasitasan sekaligus pengukuhan Duta 1000HPK oleh Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cabyadi.
Dalam pengukuhan Duta 1000 HPK itu melibatkan kader Posyandu sebagai ujung tombak penghubung dengan masyarakat, terutama pada Ibu hamil atau ibu balita yang berada pada usia kehamilan, kelahiran hingga 1000 HPK. Program ini juga melibatkan instansi pendidikan yaitu, Program Studi Kebidanan Universitas Abdurrab.
Yang nantinya akan menjadi pendamping Duta 1000 HPK, untuk memberikan pendampingan kepada ibu hamil dalam meningkatkan pengetahuan gizi, saat kehamilan, serta memantau perkembangan ibu hamil dan bayi di kandungan tetap sehat dan selamat saat melahirkan.
Pengkapasitasan Duta 1000 HPK sebagai pendamping ibu hamil sangat penting. Agar Duta 1000 HPK memiliki pengetahuan yang baik dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil.
“Program 1000HPK merupakan program sinergi pemerintah bersama YBM PLN P3B Sumatera dan PKPU Human Initiative Riau. Ini sangat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan kesehatan di Pekanbaru,” jelas Wakil Walikota Pekanbaru.
Program 1000 HPK ini sangat penting, lanjutnya, untuk menghindari adanya bayi-balita yang memiliki gizi kurang bahkan menghindari bayi stunting (kurang gizi kronis). Untuk itu, adanya pendampingan dari kader posyandu, diharapkan pengetahuan ibu hamil dan balita menjadi meningkat.
“Sehingga, angka kekurangan gizi maupun angka kematian bayi dan ibu hamil menjadi berkurang dan dapat perlahan mengatasi masalah gizi yang terjadi,” tutur Wakil Wali Kota.
Maka tak heran, kalau Wakil Wali Kota Pekanbaru sangat berterimakasih pada kader posyandu, atas antusiasmenya yang telah semangat hadir mengikuti acara pengkapasitasan Duta 1000 HPK. Pengkapsitasan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan Duta 1000 HPK.
“Sehingga, kelak siap berkontribusi mendampingi ibu hamil maupun ibu balita dalam mempertahankan status gizi kurangmenjadi lebih baik,” pungkas Kepala cabang PKPU Human Initiative Riau Afrizal Mushavi Rapsanjani. (SU01)