JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Dokter spesialis jantung RS Medika Permata Hijau Mohamad Toyibi menilai bahwa mantan Ketua DPR Setya Novanto tidak dalam kondisi darurat saat dibawa ke rumah sakit tersebut.
“Saya periksa pasien di lantai 3 pada 17 November 2017, kemudian saya periksa pasien ini tidak ada masalah pada jantungnya. Dilihat dari ‘EKG’-nya (ektrokardiogram) tidak ada kegawatan pasien SN (Setya Novanto), EKG-nya baik, jadi bukan kondisi darurat,” kata dokter Toyibi dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (9/4).
Toyibi bersaksi untuk dokter RS Medika Permata Hijau dokter Bimanesh Sutarjo yang didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan ketua DPR Setya Novanto diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP-el.
“Saat diperiksa kondisinya cuma ada luka lecet kalau tidak salah di kening kiri,” ungkap Toyibi yang memeriksa Setnov sehari setelah Setnov masuk ke RS Medika Permata Hijau pada 16 November 2017.
Saat itu perban Setnov pun tampak hanya menempel. Dalam sidang Senin (2/4), perawat Indri Astuti pernah bersaksi bahwa Setnov meminta dahinya diperban meski luka lecet itu tidak perlu diperban.
“Waktu saya lihat lukanya terbuka. Ada perban tapi menyingkap, perbannya bukan seperti betulan tapi seperti ditempel, yang saya lihat begitu, tidak ada benjolan,” ungkap dokter Toyibi.
Toyibi lalu membuka baju Setnov dan memeriksa dadanya, ia pun berpendapat dada Setnov mulus, tidak ada masalah.
“Dinding jantung kita sangat kuat, jadi jarang sekali terjadi kalau kecelakaan lalu luka terkena di jantung kecuali ada luka tusuk, dan tidak ada luka biru. Jantungnya pun baik meski sudah pasang ring,” jelas dokter Toyibi.
Toyibi, memeriksa Setnov karena diminta oleh dokter Bimanesh Sutarjo untuk melakukan konsultasi.
“Bimanesh meminta saya evaluasi jantungnya sekaligus dilampirkan gambar EKG-nya,” tambah dokter Toyibi.