JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya menarik dukungan kepada Deddy Mizwar, setelah sebelumnya mendeklarasikan mendukung dengan memasangkan dengan kader sendiri, Ahmad Syaikhu, di Pilgub Jawa Barat yang akan berlangsung 2018 mendatang.
Bersama Gerindra dan PAN, PKS membentuk koalisi baru dengan mengusung pasangan cagub-cawagub Mayjend (Purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu.
Menyikapi hal tersebut, Deddy Mizwar dengan lapang dada bisa menerima keputusan PKS dan PAN yang tidak lagi mengusung dirinya. Hal itu disampaikan Deddy Mizwar lewat akun instagramnya, Rabu (27/12) malam.
“Menyikapi perkembangan politik terkini terkait keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memutuskan berkoalisi untuk mengusung pasangan Mayjend (purn) Sudrajat – Ustadz Ahmad Syaikhu sebagai pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat; saya sangat menghormati keputusan politik tersebut, dan hal tersebut adalah suatu dinamika yang biasa dalam politik,” ujar Deddy lewat akunnya.
Dalam pernyataan tersebut Deddy juga menjelaskan kronologi bagaimana perjalanan ia diusung oleh PKS hingga bekerjasama dengan kader-kader PKS selama ini untuk mensosialisasikan pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.
Berikut pernyataan lengkap Deddy Mizwar yang juga wakil Gubernur Jawa Barat ini.
Menyikapi perkembangan politik terkini terkait keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memutuskan berkoalisi untuk mengusung pasangan Mayjend (purn) Sudrajat – Ustadz Ahmad Syaikhu sebagai pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat; saya sangat menghormati keputusan politik tersebut, dan hal tersebut adalah suatu dinamika yang biasa dalam politik.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa PKS sebelumnya telah bersepakat mengusung saya dan Ustadz Ahmad Syaikhu sebagai calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jabar, maka dengan keputusan terbaru dari PKS tersebut, maka koalisi yang kami bangun dengan PKS untuk pilkada Jabar dengan demikian harus berakhir.
Untuk diketahui bersama, bahwa pada awalnya Gerindra dan PKS bersepakat untuk mengusung saya sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Pada perkembangan berikutnya, Gerindra berpisah, dan kemudian terbentuk koalisi zaman now dimana PKS tetap konsisten mengusung saya bersama dengan Demokrat dan PAN. Dan sekarang, PKS kembali reuni dengan Gerindra untuk berkoalisi bersama dengan mengusung calon Gubernur pilihan mereka sendiri.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamin, selama kesepakatan koalisi sebelumnya itu, komunikasi dan kerjasama dengan PKS senantiasa berjalan sangat baik. Demikian juga setelah adanya pengumuman dari PKS terkait koalisi barunya dengan Gerindra, saya tetap bersilaturahmi dan komunikasi dengan baik dengan pihak-pihak terkait.
Akhir kata, salam hormat saya untuk seluruh jajaran pengurus dan kader PKS yang selama ini telah membersamai saya dalam perjalanan menuju Pilkada Jabar 2018 ini; rekan-rekan PKS telah banyak mewarnai saya dengan integritas nilai-nilai yang Islami. Semoga Allah SWT merahmati kita semua, dan kami berdoa agar Pilkada Jabar 2018 ini akan berlangsung dengan aman, tertib, dan damai.
(ARif R/Hrn)