MENU

Kemlu: Palestina Nafas Diplomasi Indonesia

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Direktur Timur Tengah Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Sunarko menegaskan, Palestina ada dalam detak jantung dan desahan nafas diplomasi dan politik luar negeri Indonesia.‎ Karena itu, sampai kapanpun, Indonesia akan selalu bersama perjuangan rakyat Palestina, hinga Palestina meraih kemerdekaan.

‎Menurutnya, isu Palestina merupakan masalah yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dan hal ini sesuai dengan mandat konstitusi kita, pembukaan UUD 1945, yang menyatakan bahwa ‎kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Sehingga, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Atas dasar itulah, Indonesia akan selalu ikut serta dalam ketertiban dan perdamaian dunia,” tegas Sunarko, di Jakarta, Jumat (15/12).

Bangsa Indonesia, kata Sunarko, telah bersama Palestina sejak 70 tahun yang lalu. Indonesia juga selalu mendorong upaya-upaya menuju kemerdekaan Palestina. Dan langkah terakhir adalah dalam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) OKI di Istanbul, Turki, Rabu (13/12) kemarin. ‎

Dalam forum tersebut, Indonesia berupaya keras agar dunia melihat dan memberikan perhatian lebih kepada Palestina.

“Ini merupakan langkah konkret Pemerintah Indonesia agar Palestina mendapatkan hak-haknya sebagai sebuah bangsa dan negara,” ujar Sunarko.

Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia tersebut, sambung Sunarko, untuk menggugah kembali masyarakat dunia, khususnya negara anggota OKI agar segera mengambil sikap tegas.

Sebelumnya, dalam Bali Democracy Forum, juga sempat diagendakan pembahasan mengenai Palestina mendapat porsi besar. Sehingga, sepertinya bukan lagi bernama Bali Demokrasi Forum, tapi menjadi Palestina Demokrasi Forum.

“Sekali lagi, langkah ini dilakukan Indonesia untuk menggugah perhatian dunia. Dukungan Indonesia tidak hanya dalam konteks politik dan hubungan internasional, tapi juga dalam forum-forum bilateral. Kita tetap mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai kemerdekaannya,” papar Sunarko.

Selain upaya diplomasi dan politik luar negeri, Indonesia juga sudah melakukan lebih dari 1.811 program untuk peningkatan kapasitas building untuk Palestina. Hal ini dilakukan sebagai sebuah persiapan menuju kemerdekaan Palestina.

“Tiba-tiba saja, secara pihak, Amerika Serikat (AS) menyatakan Yerusalem adalah ibu kota Israel. Serta merta, banyak kecaman keras yang datang ditujukan kepada pernyataan Presiden AS Donald Trump tersebut,” ujar Sunarko.

Menanggapi pernyataan sepihak Presiden AS tersebut, Sunarko menjelaskan, Presiden Jokowi langsung menyatakan secara tegas penolakan atas pernyataan sepihak Presiden Trump.

“Yang menarik, sesungguhnya pernyataan Presiden Jokowi bukan hanya pernyataan dirinya sebagai seorang Presiden, tapi juga mewakili suara hati seluruh rakyat Indonesia yang selalu bersama perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan,” ujar Sunarko. (Achmad/SU02)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER

Deddy Mizwar

Asmat, Suku Terkaya Indonesia?

5 Kelemahan Komunikasi Lewat Group Chat