JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah Indonesia pagi ini, Kamis (13/11), terpantau menguat tipis, dengan 1 USD ditukar menjadi Rp16.713 di pasar spot Asia. Pergerakan ini mencerminkan sentimen positif dari data ekonomi global yang stabil, meski dibayangi ketidakpastian kebijakan moneter AS.
Data dari Bank Indonesia (BI) dan pasar internasional menunjukkan rupiah berhasil rebound dari level terendah minggu lalu, didukung oleh intervensi BI dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (FED) lebih lanjut.
Snapshot Kurs Pagi Ini
Berdasarkan data real-time dari Yahoo Finance dan Xe Currency, kurs USD/IDR pagi ini berada di kisaran Rp16.710–Rp16.715, naik 0,05% dari penutupan Rabu (12/11) di Rp16.693.
Ini menandai kelanjutan tren pemulihan rupiah setelah sempat melemah di awal minggu akibat fluktuasi yield obligasi AS.
Tren Data Seminggu Terakhir: Pemulihan Bertahap
Dalam seminggu terakhir (6–12 November 2025), nilai tukar USD/IDR menunjukkan volatilitas rendah dengan kecenderungan penguatan rupiah. Berikut ringkasan data harian dari Yahoo Finance dan Investing.com:
| Tanggal | Open (Rp) | High (Rp) | Low (Rp) | Close (Rp) | Perubahan (%) |
|---|---|---|---|---|---|
| 7 Nov 2025 | 16.685 | 16.705 | 16.679 | 16.693 | +0.05 |
| 10 Nov 2025 | 16.679 | 16.705 | 16.650 | 16.690 | -0.02 |
| 11 Nov 2025 | 16.690 | 16.723 | 16.702 | 16.704 | +0.08 |
| 12 Nov 2025 | 16.693 | 16.720 | 16.679 | 16.693 | -0.07 |
Secara keseluruhan, rupiah menguat 0,11% dari level awal minggu (Rp16.720 pada 7 November), didorong oleh inflow modal asing ke pasar saham Indonesia dan penurunan inflasi domestik.
Volatilitas rendah ini (range harian rata-rata 30–40 poin) menunjukkan stabilitas, meski yield Treasury AS 10-tahun naik ke 4,129% yang sempat menekan emerging markets seperti IDR.
