JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Lembaga studi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei yang dilakukan lembaga tersebut terhadap elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2019, di Jakarta, Kamis (28/3).
Dalam paparannya, Peneliti CSIS Arya Fernandez mengungkapkan sebanyak sembilan partai politik diprediksi tidak lolos ambang batas parlemen (Parliementary Threshold, PT) yang ditetapkan dalam Pemilu 2019 sebesar 4 persen.
Salah satu partai tersebut adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dikomandani Grace Natalie.
Dalam survei yang dilakukan sejak 15 Maret sampai 22 Maret 2019 dengan menggunakan metode multistage random sampling tersebut, elektabilitas PSI hanya di 0,5 persen, jauh di bawah ambang batas PT.
Dengan melihat margin of error pada survei ini yang sebesar 2,21 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, maka kemungkinan PSI lolos dari ambang batas parlemen kecil sekali.
Selain PSI, delapan partai lainnya yang diprediksi tidak lolos PT adalah PPP 3 persen, PAN 2,5 persen, Perindo 1,1 persen, Hanura 0,8 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, Partai Garuda 0,1 persen, dan Partai Berkarya 0,1 persen.
Masih Besar Jumlah Pemilih Yang Belum Menentukan Pilihan
Arya mengatakan jumlah responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 3,2 persen dan tidak menjawab sebanyak 18,2 persen.
Karena masih tingginya pemilih yang merahasiakan pilihan dan belum menentukan pilihan, maka perubahan elektabilitas di hari pencoblosan masih mungkin terjadi.
“Perubahan dukungan pemilih dan perolehan suara partai terutama di partai menengah dan kecil, diperkirakan masih mungkin terjadi,” kata Arya dalam rilis hasil survei CSIS di Jakarta, Kamis (28/3).
Kampanye dan mobilitas caleg juga diperkirakan akan membuat konstelasi berubah terutama di partai menengah dan kecil.