JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Untuk memulihkan keamanan di Papua menyusul peristiwa pembantaian 31 pekerja proyek jembatan di distrik Yigi, Nduga, Papua, sebanyak 154 personel gabungan TNI/Polri dikirim ke Papua.
“Masyarakat Papua butuh keamanan dan kenyamanan. Untuk itu, Pemerintah berupaya memulihkan keamanan dan kenyamanan di sana,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/11).
Menurut Moeldoko, para personel TNI/Polri itu akan ditempatkan di berbagai lokasi yang rawan serangan kelompok kriminal bersenjata.
“Agar masyarakat nyaman, pekerja juga nyaman. Mereka juga akan ditempatkan untuk mengawal pengerjaan proyek-proyek infrastruktur,” kata mantan Panglima TNI ini.
Moeldoko memastikan, seluruh pengerjaan proyek-proyek infrastruktur akan terus dilanjutkan.
Baca juga:Â Tegaskan KKB Pemberontak Bukan Kriminal, Ryamizard: Menyerah atau Diselesaikan!
“Tidak mungkin dihentikan, karena infrastruktur di Papua justru diperlukan untuk meningkatkan keamanan di sana,” kata Moeldoko.
“Harapannya kesejahteraan meningkat, keamanan juga akan meningkat. Ini kan prosperity dan security, dua mata uang,” imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak 31 orang pekerja proyek PT Istaka Karya dibantai yang diduga dilakukan kelompok separatis dari Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM), yang disebut polisi sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Nduga, Papua.
Saat itu, para pekerja sedang melakukan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga.
Baca juga:Â Sadis, 31 Pekerja Proyek Trans Papua Dibunuh Kelompok Separatis Papua
Informasi yang diterima dari berbagai sumber, para pekerja proyek pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) tak jauh dari lokasi kejadian.
Saat salah satu pekerja mengambil foto, hal itu diketahui oleh kelompok separatis tersebut. Sehingga membuat mereka marah dan mencari orang yang mengambil foto. Kemarahan mereka berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan. (SU05)
Allah Jawab tudingan dia, Katanya yg menakutan itu Bedera hitam bertuliskan kalimah tauhid, ternyata yg bawa bendera bintang kejora