
Rochima tidak menyangka bila kemudian persoalan ijazah adiknya tersebut dan surat Ahok menjadi perbincangan dan viral di sosial media.
“Mulai tanggal 29 Desember 2017, sudah mulai viral, namun tidak banyak, dan semakin parah tanggal 30/12/2018,” ujarnya.
Akibat berbagai pemberitaan dan viralnya soal surat Ahok dan soal ijazah yang tertahan tersebut, diungkapkan oleh Rochima bahwa adiknya, Fadila, menjadi tertekan. Apalagi kemudian muncul berbagai pemberitaan yang menurut Rochima tidak sesuai fakta sebenarnya. Bahkan muncul tuduhan adiknya sengaja menjelekkan nama sekolah.
Selain itu, Rochima membantah keterangan yang muncul di berbagai media bahwa Fadila menerima hadiah dari Ahok sebagai pemenang puisi, dan uang itulah yang akan digunakan membayar tunggakan yang ada di SMAN 3 Lamongan.
“Sesuai faktanya Pak Ahok tidak pernah mengadakan lomba apapun, dan Pak Ahok tidak memberi hadiah dalam bentuk apapun,” tegasnya.
Terkait dengan tunggakan uang gedung yang besarnya Rp 2juta, Rochima mengakui bahwa telah menunggak sejak Fadila bersekolah di SMAN 3 Lamongan. Selama 3 tahun sekolah disana, Fadila tidak ditagih oleh sekolah, hingga lulus pada Mei 2017 lalu.

Sejak lulus, Fadila tidak pernah ke sekolah dan mengambil ijazahnya. Rochima mengaku hanya pernah menghubungi wali kelas Fadila, tapi tidak pernah menanyakan langsung ke sekolah, hingga akhirnya baru tanggal 28 Desember 2017 ia datang ke sekolah mengantar adiknya untuk cap jari dan mengambil ijazah. (Devan/Hrn)