“Setelah sekian lama terpuruk, saya rasa kemenangan atas tim Tiongkok ini bisa jadi modal bagi pemain-pemain putri kita untuk memperbaiki diri untuk bisa masuk ke jajaran elit,” ucapnya.
Kendati demikian Susi sempat melontarkan kritik tajam kepada para pemain tunggal putri. Dituturkan Susi, hal ini sedikit membawa perubahan, namun dia juga tak ingin perubahan itu hanya terjadi di turnamen ini saja, melainkan di turnamen-turnamen selanjutnya.
“Saya hanya bisa kasih masukan, kritik membangun yang menyemangati, bukan maksudnya mengintimidasi. Saya bilang, ayo bangkit, nggak mungkin kita capai prestasi kalau nggak kerja keras, nggak mungkin kalau di zona nyaman terus. Kita harus akui kalau masih kalah dengan negara lain. Kalau kalah otomatis kerjanya harus dobel untuk bisa menang,” tutur Susi.
“Empat nomor sudah membuktikan, saya bilang, kenapa tunggal putri belum? Saya juga penasaran, alangkah baiknya kekuatan merata di semua nomor. Ini yang membuat saya berikan perhatian lebih dan kritik lebih kepada tunggal putri. Kalau tidak dikritik, mereka akan, yah sudah begini saja. Tapi kan sayang, mereka punya kemampuan. Toh kalau juara mereka juga yang menikmati. Mereka mendengarkan dan mungkin terpacu untuk membuktikan. Saya senang, tapi saya harap perubahan ini tidak untuk kali ini saja, masih banyak pertandingan lain yang harus dibuktikan,” ujarnya.
Selanjutnya tim Indonesia akan menunggu calon lawan yang ditentukan dari undian pada Kamis siang ini. Pertandingan putaran perempat final beregu putri akan dilangsungkan Jumat (8/2).
Adapun hasil lengkap pertandingan fase penyisihan grup Z antara Indonesia melawan China adalah: 1. Fitriani – Chen Yufei 16-21, 21-12, 21-15 2. Greysia Polii/Apriyani Rahayu – Du Yue/Li Yinhui 21-18, 21-12 3. Gregoria Mariska Tunjung – He Bingjiao 21-23, 10-21 4. Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris – Cao Tong Wei/Yu Zheng 21-14, 19-21, 23-21 5. Ruselli Hartawan – Chen Xiaoxin 17-21, 17-21. (Ant/SU02)