Kejutan
Pada awal November 2017, muncul kejutan ketika muncul foto Ketua Partai Demokrat Sumatera Utara yang juga Bupati Simalungun J.R. Saragih bersama mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Di sosial media, sempat diisukan jika Mumtaz Rais yang merupakan anak Amien Rais akan dijadikan calon Wakil Gubernur Sumatera Utara untuk mendamping J.R. Saragih.
Namun, kehebohan tersebut seperti sirna ketika Amien Rais memberikan keterangan langsung yang membantah “perjodohan politik” antara J.R. Saragih dan Mumtaz Rais.
Meski gosip tersebut mulai mendingin, dinamika mengenai sosok Saragih masih belum habis. Dinamika itu berkaitan dengan peluangnya untuk mengikuti Pilgub Sumatera Utara.
Tidak terbantahkan, Partai Demokrat merupakan salah satu parpol besar di Sumatera Utara yang memiliki 14 kursi di lembaga legislatif tingkat provinsi.
Dengan keberadaan 14 kursi dan kapasitas J.R. Saragih sebagai seorang bupati, seharusnya tidak sulit bagi Partai Demokrat Sumatera Utara untuk mencari mitra koalisi.
Partai binaan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu hanya tinggal mencari enam kursi lagi. Sebenarnya itu bisa didapatkan dari PAN yang memiliki enam kursi atau mendekati PKPI dan PKB yang masing-masing memilik tiga kursi.
Namun Sekretaris Partai Demokrat Sumatera Utara Meilizar Latif menyatakan pihaknya hanya mendekati PAN yang memiliki enam kursi. Pihaknya juga optimistis PAN akan memberikan dukungan.
Namun, sejumlah petinggi PAN Sumatera Utara justru sering menggunakan slogan “Sumut Bermartabat” yang menjadi “trade mark” Edy Rahmayadi, salah satu bakal calon gubernur putera Sumatera Utara yang kini masih menjadi pangkostrad.
Lalu, bakal kemanakah dukungan PAN? Bakal berhasilkah J.R. Saragih mencalonkan diri? Seriuskah Ngogesa Sitepu mengundurkan diri? Atau justru merapat ke PDI Perjuangan? Kalau memang demikian, lalu apa parpol yang akan dipinang Erry Nuradi? Sementara isunya, Partai Gerindra, PKS, dan Partai Hanura juga akan mendukung Edy Rahmayadi. Bisa-bisa, Erry Nuradi yang merupakan calon petahana tak dapat perahu.
Ternyata, dinamika pilgub di Sumatera Utara memang seru. “Ngeri kali,” kata orang Medan. (Ant/SU02)
