SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Haul ke-23 pendiri Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (NU) Khadijah Surabaya, KH. Abdul Wahab Turcham, diperingati dengan majelis dzikir dan maulidur rasul, bertempat di halaman Yayasan, di Jalan Wonokromo, Sabtu (7/4).
Haul ke-23 ini, tepat 3 tahun pihak Yayasan menggandeng kerja sama dengan jamaah al-Khidmah. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris umum Yayasan Khadijah Surabaya Mohammad Iqbal.
“Kalau dari ke-tareqat-an kita nyambung, al-Khidmah adakan semacam ini kita ajak kerja sama. Sama-sama NU, sama-sama sanadnya, nyambung,” katanya pada awak media, Sabtu (7/4).
Bukan perayaan haul semata, kerjasama ini dimaksudkan agar para santri Yayasan Khadijah dapat belajar dengan cara menyaksikan langsung prosesi dan runtutan pembacaan shalawat, istighasah, maulid dan manaqib.
“Namanya belajar tidak hanya di kelas, itu semua ada runtutannya, tidak diajarkan di sekolah, tapi dipraktikan langsung,” lanjutnya.
Ketua Yayasan Khadijah, Khofifah Indar Parawansa menyebut jamaah al-Khidmah salah satu jamaah siraman rohani yang komprehensif. Oleh karena itu, 4 tahun lalu ia mendesak para pengurus yayasan untuk menjalin kerjasama.

“Ada dizikirnya, maulidur rasul, ada manaqibnya dan itu dirangkai oleh majelis dzikir al-Khidmah, maka saya minta pengurus Khadijah untuk sowan ke pimpinan al-Khidmah, kita mohon diberikan jadwal tahunan,” kata mantan Menteri Sosial ini.
Ia berharap siraman rohani tersebut mampu menumbuh kembangkan ketaqwaan dan kecintaan pada Allah SWT, Rasullullah SAW, dan para ulama.
“Terus menjaga cinta kita pada Allah SWT dan terus menjaga cinta kita pada Rosul SAW, dan terus menjaga cinta kita pada alim ulama terutama Syaikh Abdul Khadir Jailani, para Habib, para Masyaikh, Alim Ulama dan Ibu Nyai,” tandasnya. (Luh/Hrn)