MENU

Mahasiswa ITS Ciptakan Mesin Pemurnian Garam

SURABAYA – Di tengah polemik tentang langkanya garam di Indonesia, ada kabar gembira dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Lima mahasiswa ITS berhasil menciptakan mesin untuk memurnikan garam krosok (kasar) menjadi garam industri.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Nur Imam Ahmadi bersama Syamsul Rizal, Annisa Widowati, Alam Firmansyah, dan Rachmat Sandryan.

“Alat itu mampu memurnikan garam secara otomatis,” kata Nur Imam Ahmadi melalui siaran pers Humas ITS, pada Selasa (8/8).

Nur Imam mengatakan tingkat kemurnian garam krosok masih rendah dan masih banyak mengandung zat yang mengotori garam sehingga belum mampu dijadikan sebagai garam industri.

“Alat ini menghasilkan garam dengan persentase zat pengotor hanya 0,06 persen,” ujar Nur.

Pemurnian garam berlangsung selama dua sampai tiga jam dengan kapasitas mesin 3 kilogram.

Untuk prosesnya, awalnya garam dimasukkan tabung, kemudian dicampur air lalu diberi zat kimia NaOH, Na2CO3, dan PAC. Tiga zat kimia tersebut akan mengikat kotoran.

Hasilnya adalah garam bersih berada di atas sedangkan zat mengotori akan mengendap di bawah.

Larutan garam bersih lalu disaring di tabung lain. Setelah dipanaskan, kristal garam dapur akan terbentuk.

“Bila ini terus dikembangkan, maka hasil inovasi ini bisa bermanfaat bagi petani dan pemerintah tentunya,” kata Nur. (Iwan)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER