MEDAN, SERUJI.CO.ID – Perempuan cenderung mengidap Human Immunodeficiency Virus infection atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Biasanya penular utama bagi kaum hawa tersebut justru terjadi akibat terdampak dari suami mereka.
“Kasusnya selama ini mereka hanya sebagai korban, bukan akibat dari perilaku langsung mereka sendiri,” kata Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sumatera Utara (Sumut) Ramadhan, Jumat ( 9/3).
Menurut Ramadhan, perempuan menjadi korban lantaran suami merekalah yang membawa virus tersebut. Hal itu umumnya berlangsung pada lelaki yang berperilaku seks bebas, sehingga tanpa sengaja membawa penyakit HIV/AIDS ke rumah tangganya. “Malah kalau PSK (pekerja seks komersial) sebenarnya kecil kasusnya. Kasus yang besar karena terbawa perilaku seks bebas suami. Itu pola yang ada selama ini,” jelas Ramadhan.
Dia menambahkan para suami umumnya tidak pernah mau untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan guna mencari tahu apakah telah mengidap HIV/AIDS atau tidak.
“Selain itu, meskipun ada yang sudah mengetahui jika dirinya tertular, suami juga merasa gengsi untuk memberitahukan kondisinya kepada istrinya. Akhirnya si istri yang terinfeksi. Mereka pun menjadi korban dark perilaku suami sendiri,” pungkasnya.
Terpisah, Program Manager Medan Plus Priasih mengatakan data yang mereka miliki dari Dinas Kesehatan Sumut hingga Juli 2017 terdapat 874 orang perempuan yang menderita HIV. Sedangkan untuk AIDS, ada 1.068 orang perempuan.
“Kami berharap kaum perempuan dapat lebih meningkatkan kesadarannya pada kesehatan. Agar perempuan tidak terlambat untuk mengetahui statusnya, serta bisa segera melakukan pengobatan jika sudah HIV positif,” tandasnya. (Mica/SU05)