PACITAN – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan Rachmad Dwiyanto mengatakan, lepstospirosis kini sudah merambah di lima kecamatan. “Selain Tulakan dan Ngadirojo, juga Kecamatan Punung, Arjosari, serta Kebonagung dengan total korban 23 orang. Delapan di antaranya meninggal dunia,” katanya, Kamis (2/3).
Terkait persoalan tersebut, mantan kepala Dispendukcapil itu menegaskan, Dinkes sudah melayangkan surat ke semua kecamatan untuk melakukan sosialisasi ke semua desa terkait ancaman leptospirosis. Pihaknya juga merekomendasikan adanya gerakan gropyokan tikus secara serentak.
Namun sekali lagi, kata kadinkes, sebagaimana standar operasional prosedurnya (SOP) masyarakat yang terjun ke sawah untuk membasmi tikus, diimbau agar menggunakan alat pelindung diri (APD). Seperti sepatu dan kaos tangan. Bila sangat perlu tangan harus dibungkus dengan plastik. Hal tersebut diharapkan agar warga yang ikut dalam gerakan gropyokan tikus tidak terinfeksi bakteri mematikan tersebut.
Lebih lanjut pejabat eselon II B itu mengungkapkan, masyarakat diimbau waspada ketika mengalami demam tinggi dan berlangsung beberapa hari.
“Jangan dianggap hal tersebut sebagai gejala flu pada umumnya. Disarankan, agar secepatnya datang ke puskesmas terdekat guna dilakukan pemeriksaan dokter,” tegasnya.
EDITOR: Rizky