KABUL – Mohammad Reza Ghafori, juru bicara gubernur provinsi Zawzjan di sisi utara Afghanistan, mengatakan 10 petugas kepolisian dan seorang istri komandan polisi dibunuh militan ISIS.
Dikutip kantor berita AhlulBayt, Sabtu (25/2), ia mengungkapkan para polisi itu disergap milisi Daesh (ISIS) Jumat saat baru keluar dari masjid. Istri komandan polisi mendengar suaminya ditembak, dan bergegas ke tempat kejadian. Ia juga tewas ditembak.
Militan terkait Daesh awalnya aktif di wilayah timur Afghanistan. Namun, baru-baru ini mereka mulai beroperasi di utara negara itu.
Sepekan sebelumnya, pada 18 Februari, 12 penduduk sipil termasuk delapan anak-anak yang keluar dari gerbang sekolah, tewas akibat bom pinggir jalan di provinsi Paktika. Provinsi di sisi timur dekat ibukota Kabul dan berbatasan dengan Pakistan itu sebelumnya dikenal stabil. Ledakan diakibatkan bahan peledak berbentuk lempeng yang peka tekanan dan ditanam di jalan umum.
“Anak-anak sekali lagi menjadi korban utama senjata yang dipasang sembarangan dan ilegal,” kata Pernille Karde, wakil khusus PBB di Afghanistan. “Ada pesan sederhana bagi pelaku: berhentilah menggunakan senjata ini jika serius melindungi warga sipil Afghanistan dan generasi masa depan.”
EDITOR: Omar Ballaz
Kantor berita ahlulbayt itu punya siapa ya? ISIS beneran bikin kacau timur tengah?