“Serangan Israel yang terus-menerus terhadap tanah rampasan Yerusalem justru akan meningkatkan ketegangan dan menyeret kawasan ini ke dalam perang agama yang ingin kami hindari,” kata kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pernyataan tertulis yang dikutip Reuters.
Kompleks Masjid Al Aqsa, yang juga menjadi tempat suci bagi kaum Yahudi, termasuk dari wilayah yang dirampas Israel pada masa perang 1967 melawan Jordania. Pemerintah Jordania hingga kini masih menjadi pengurus masjid tersebut.
Di Jalur Gaza, petugas medis setempat mengatakan satu pria tewas dan 45 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel. Sejauh ini sudah 153 warga Palestina tewas sepanjang demonstrasi sejak 30 Maret dengan tuntutan pengembalian hak pengungsi Palestina yang kehilangan tanah dalam perang pendirian Israel tahun 1948.
Israel mengatakan bahwa mereka perlu menggunakan cara kekerasan untuk mencegah bobolnya perbatasan di Jalur Gaza. Mereka menyalahkan gerakan Islam Hamas karena meminta warga menggelar demonstrasi untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestik. Hamas membantah tudingan itu.
Baca juga: Masyarakat Palestina Anggap Pernyataan Staquf Sebagai Penyesatan dan Manipulasi
Ketegangan empat bulan di Gaza juga menyaksikan tembakan lintas perbatasan dan pertukaran tembakan. Sepanjang pekan lalu, seorang tentara Israel tewas dan seorang lainnya terluka akibat tembakan dari Jalur Gaza. Di sisi lain, tujuh orang bersenjata dari Hamas tewas akibat serangan udara.
Israel juga mengaku tidak bisa lagi menghitung kerugian akibat kebakaran tanah pertanian dan hutan yang dipicu lemparan api dari jalur Gaza. Israel meresponsnya dengan mencegah barang-barang komersial non-esensial masuk ke Gaza. (Reuters/Hrn)
@ElsaMartina2 hasil dari kunjungan yg katanya “rahmah”,yg sebenarnya masalah.