SURIGAO – Gempa kuat yang terjadi Jumat malam 11 Februari di Filipina selatan sebelah utara Pulau Mindanao. Setelah gempa 6,7 skala Richter itu, terjadi sekitar 100 gempa susulan yang membuat penduduk ketakutan. Sabtu pagi, kantor berita AFP melaporkan para petugas menyisir bangunan retak untuk mencari korban. Tercatat, sedikitnya enam tewas dan lebih dari 120 cedera.

Gempa mengguncang provinsi Surigao del Norte berpusat sekitar 16 kilometer barat laut ibukota provinsi Surigao dengan kedalaman 10 kilometer, kata Renato Solidum dari Institut Seismologi dan Vulkanologi Filipina. Keadaan darurat bencana diberlakukan di kota pantai sekitar 700 kilometer tenggara dari ibukota Manila itu.

Korban tewas sebagian besar akibat tertimpa puing dan beton dinding, kata pejabat tanggap bencana Gilbert Gonzales. Kepala polisi Anthony Maghari mengabarkan, sejumlah gedung rusak besar. Antara lain perguruan tinggi, hotel dan pusat perbelanjaan. Listrik padam dan bandara domestik ditutup karena retakan di landasan pacu.

Tayangan televisi menunjukkan tentara dan tim penyelamat lainnya menarik jasad seorang pria dari puing beton rumah. Para kerabat menyaksikan sambil menangis. Petugas Departemen Informasi tingkat provinsi, Mary Juli Escalante, saat diwawancarai jaringan TV ABS-CBN, menyatakan, “Oh, Pak, ada gempa susulan. Aku gemetar. Kami fobia.”