LIMA, SERUJI.CO.ID – Peru mengatakan akan mengadakan pertemuan “Grup Lima” pekan depan untuk mengevaluasi langkah-langkah yang mungkin diambil sebagai reaksi atas keputusan Venezuela untuk mengadakan pemilihan presiden pada April.

Kelompok Amerika Latin itu termasuk Brazil, Argentina dan Meksiko. Pertemuan tersebut dijadwalkan pada Selasa (13/2), menurut sebuah pernyataan dari kementerian luar negeri Peru.

Venezuela pada Rabu (7/2) menetapkan sebuah pemilihan presiden pada 22 April setelah perundingan mediasi antara pemerintah sayap kiri dan sebuah koalisi oposisi gagal, yang mempermudah untuk kemungkinan pemilihan umum kembali Presiden Nicolas Maduro.

“Mengingat keputusan otoritas pemilihan umum Venezuela untuk menyelenggarakan pemilihan umum awal yang tidak mengizinkan proses yang adil, bebas, transparan dan demokratis,”

Peru mengundang anggota kelompok tersebut ke Lima untuk menghadiri pertemuan tersebut.

“Pertemuan tersebut akan mengevaluasi langkah-langkah yang harus diambil mengenai situasi politik Venezuela,” kata pernyataan tersebut.

Sebelumnya pada Kamis (8/2), Amerika Serikat mengutuk apa yang disebut keputusan Venezuela untuk melanjutkan pemilihan umum tanpa jaminan untuk memastikan hal itu adil.

Kolombia dan Brazil, pekan ini memperketat pengawasan perbatasan dengan Venezuela saat kedua negara tersebut bergulat dengan peningkatan ratusan ribu pengungsi, yang melarikan diri dari kemelut ekonomi memburuk.

Dalam kunjungan ke perbatasan, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengatakan akan memberlakukan pengendalian ketat bagi pendatang, menangguhkan kartu masuk harian baru untuk orang Venezuela dan mengerahkan 3.000 petugas keamanan baru di sepanjang perbatasan, termasuk 2.120 tentara tambahan.

Saat berbicara di Cucuta, kota perbatasan Kolombia berpenduduk sekitar 670.000 jiwa, Santos memperingatkan bahwa pemerintahannya akan secara ketat menghukum setiap perilaku melanggar hukum dari orang Venezuela, di tengah kekhawatiran akan peningkatan kejahatan.