SERUJI.CO.ID – Maraknya kekerasan berbasis gender di Indonesia, serta minimnya pengetahuan anak-anak perempuan mengenai kesehatan reproduksi, menginspirasi UNFPA dan UNICEF meluncurkan Program “BERANI”, di Jakarta, hari ini (10/12).
Adapun arti kata BERANI merupakan kepanjangan dariĀ Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia. Tak bekerja sendiri, UNFPA dan UNICEF juga menggandeng pemerintah Kanada dan Bappenas.
Fokus Program BERANI adalah untuk menangani hak dalam mengakses perawatan kesehatan reproduksi berkualitas bagi semua, terutama perempuan dan anak perempuan yang terpinggirkan dan kurang beruntung.
Program ini nantinya akan tertuju pada memberdayakan perempuan dan anak perempuan, serta memenuhi kebutuhan mereka akan pendidikan dan kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi, diperlukan baik untuk kemajuan individu maupun pembangunan yang adil.
“Memajukan kesetaraan gender, menghapuskan kekerasan terhadap perempuan dan praktik-praktik berbahaya serta memastikan perempuan memiliki akses ke layanan dan informasi kesehatan reproduksi adalah tonggak utama pembangunan suatu negara dan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,ā kata Perwakilan UNFPA di Indonesia, Dr. Annette Sachs Robertson, melalui rilis yang diterima SERUJI.
Tujuan dari program BERANI adalah mendukung Pemerintah Indonesia, dalam meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan. Sekaligus memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia.
Salah satu wujud dari pelaksanaan program ini adalah, melatih dan membuat kualitas bidan meningkat. Imbasnya, diharapkan angka kematian ibu dapat ditekan. Kaum muda juga memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi dan layanan kesehatan reproduksi, melalui pendidikan kesehatan reproduksi remaja serta layanan kesehatan yang ramah remaja.
Program tersebut juga mendapat sambutan positif dari Bappenas.Ā Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Subandi Sardjoko mengatakan, program ini sangat strategis karena membahas agenda yang belum selesai dalam kerangka pembangunan negara.
āProgram BERANI ini sejalan dengan program nasional yang ada dan berharap dapat memfasilitasi strategi yang tepat untuk keberlanjutan program,ā ujarnya. (Nia)