Remaja asal Bogor yang fasih berbahasa Inggris ini pun tak menyiakan kesempatan. Ia selalu berada di baris terdepan dalam setiap acara. Ia tak ragu sedikitpun walaupun ia hanya seorang mahasiswa dan baru merintis usaha.
“Saat saya perkenalkan produk yang saya bawa. Mereka terkagum-kagum, menurut mereka, luar biasa mahasiswa sudah punya usaha. Begitu pun saat saya berbincang dengan Ibu Menteri H.E.Dr. Fatma Betul Sayan Kaya, ia sangat menghargai kemudian ia merangkul saya,” ceritanya.
Pengalaman manis lainnya, saat satu kamar dengan delegasi dari Palestina.
“Kita tahu hubungan Indonesia dengan Palestine dekat, kami bertukar pikiran berdiskusi tentang banyak hal, politik, ekonomi, agama,” tuturnya.
Kedekatan itu terbangun semakin dalam, hingga hari perpisahan. Mereka berjanji untuk terus membangun persaudaraan juga bisnis, hingga nanti tiba di tanah air. Begitu pula dengan wakil-wakil dari negara lain, Uzbekistan, Guinea, dan lainnya. Sampai sekarang kami masih saling rindu, belum move on,” akunya.
Hanya sedikit duka yang ia rasakan.
“Saya elergi terhadap makanan tertentu. Terjadi pembengkakan di tenggorokan, sehingga saya harus dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan,” kata Hani mengakhiri ceritanya. (Siwi/Hrn)
