MENU

Asyiknya Sarapan Bersama di Sekolah SDIT Al Uswah Surabaya

SURABAYA – Rabu Pagi kemarin ada sesuatu yang berbeda dibanding hari biasanya di SDIT Al Uswah Surabaya. Siswa-siswanya sejak pagi sudah begitu heboh dan antusias di kelasnya masing masing. Mereka duduk melingkar dengan tenang.

“Ayo sarapannya dikeluarkan,” kata ustadzah Yuli.

“Horeeeee”, teriak anak-anak kegirangan sambil berhamburan keluar lingkaran menuju tasnya masing-masing.

Lalu kembali melingkar tanpa ada keributan yang biasa kita temui khas anak-anak. Mereka bahkan menggeserkan tempat duduknya, memberi tempat saat ada temannya yang baru datang.

Begitu makanan sudah siap, dilanjutkan membaca doa bersama, lalu memulai membuka bekal masing masing. Ada yang bawa mie goreng, nasi bakar, nasi nuggets, sampai nasi goreng hasil karya sendiri.

“Siapa yang makanannya ada sayurnya?” tanya ustadzahnya.

Anak-anak serentak mengacungkan tangan. Nampak terlihat ada yang membawa sop, lalapan, salad sampai sekedar daun kemangi. Wajah sumringah dan bahagia terlihat saat mereka makan dengan lahapnya. Suasana sarapan merekapun tidak terlepas dari bercengkrama.

“Eeit kalau masih ada nasi di mulutnya jangan bicara dulu ya, ditelan dulu baru bicara,” gurunya mengingatkan.

Tak lama kemudian datanglah seorang siswa yang terlambat. Wajahnya lemas dan terlihat kecewa. Dia duduk di depan tepat di samping gurunya. Ustadzah Yuli lalu mengajak bicara. “Ada apa mas?” Rupanya bekal makannya tertinggal di mobil.

“Kotak sarapan saya tertinggal di mobil Abi,” jawab Yasin nama siswa kelas 3B ini.

Dengan jurus yang sudah terlatih, gurunya berusaha menenangkannya dulu. Sambil berpikir bagaimana solusinya. Namun belum sempat gurunya menyampaikan solusinya, temannya yang duduk terdekat di samping siswa berkacamata ini dengan cerianya menggeser kotak makannya. Kotak makanan diletakan di tengah tengah mereka berdua. Dengan senyum yang manis, siswa yang berbagi itu mempersilahkan Yasin menikmati makanannya bersama.

Rupanya dia mau berbagi makanan paginya, MasyaAllah. Pemandangan yang akan membuat terharu bagi yang melihat “sinetron asli dan tanpa rekayasa” ini. Dialah Ahsan, siswa yang selalu semangat dan ceria di sekolah. Dia senang berbagi nasi penyetnya dengan Yasin. Luar biasa.

Ada cerita lain yang tak kalah menariknya. “Aku biasanya tidak sempat sarapan kalau pagi. Alhamdulillah rabu ini sarapan bersama di sekolah,” kata Aulia dari kelas 3A (Abu Bakar).

“Aku jadi semangat untuk membawa bekal makanan dan menghabiskan semuanya. Aku suka sarapan kroket, nugget sama sayur jamur,” tambahnya. “Tidak sabar menunggu hari Rabu depan untuk sarapan bersama lagi”, mengakhiri ceritanya pada wali kelasnya.

Wali kelas 3 SDIT Al Uswah, Poppi Irnawati menyampaikan ke reporter SERUJI, program makan bersama yang dicanangkan dinas pendidikan ini direspon baik oleh sekolah dan siswa. “Alhamdulillah, ada pelajaran yang kita ambil pagi ini. Walau sekedar dari makan bersama, sungguh sebuah kebahagiaan melihatnya,” tutur Ustadzah favorit SDIT Al Uswah ini.

“Walau makannya berbeda-beda namun kedekatan ini begitu erat terasa, indahnya pagi ini. Terimakasih nak, kalian mengajarkan banyak hal kepada kami,” tutup Uspop, nama panggilan akrabnya siswa-siswa Al Uswah di akhir sesi sarapan bersama.

EDITOR: Iwan S

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER