SERUJI.CO.ID – Akhir-akhir ini kesadaran untuk mengkonsumsi beras merah dalam menu diet semakin meningkat. Bahkan kalangan selebriti di tanah air bannyak yang dengan bangganya menunjukkan menu sehat yang dikonsumsi.
Menurut kepala ahli gizi RS Graha Amerta Surabaya, beras merah memiliki banyak kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Bahkan pemilik nama lengkap Eko Dwi Martini,DCN ini menjelaskan hampir tidak ada sisi buruknya.
“Yang terbaik dari kandungan seratnya yang tinggi, sehingga bisa memberikan efek kenyang yang lama,” jelas wanita yang akrab disapa Eko ini.
Karena mampu menahan lapar, sangat cocok untuk orang yang sedang menjalankan program penurunan berat badan. “Karena porsinya yang berkurang, otomatis kalori yang amsuk ke tubuh juga berkurang,” terangnya.
Selain itu, beras tersebut merupakan sumber karbohidrat kompleks dengan kadar glikemik yang leih rendah dibandingkan beras putih. Sehingga sangat cocok untuk menjadi menu diet penderita dibetes mellitus.
Meskipun kaya akan manfaat, namun Eko mengingatkan. Pada orang dengan kondisi yang tidak tahan terhadap tinggi serat, harus lebih waspada. Karena biasanya akan menimbulkan keluhan seperti kembung, mulas hingga buang gas. “Tetapi ini kasus sangat personal, jarang sekali terjadi,” jelasnya.
Untuk mengantisipasinya, saat akan beralih ke beras merah hendaknya melakukan secara bertahap atau eliminasi. Artinya, diet diawali dengan mencampur beras merah dan putih. Awalnya 2:1 (dua putih satu merah). Kemudian jika tidak ada keluhan bisa dilanjutkan dengan mengubah komposisi 1: 1, lalu dilanjutkan 1:2 kemudian pure beras merah.
Menurut Eko, beras merah biasanya memiliki rasa yang lebih hambar dibanding beras putih. Namun itu bisa disiasati dengan lauk atau sayur dengan rasa yang lebih tajam.
Begitu juga dengan proses memasaknya yang lebih lama, biar lebih pulen sebelum di masak, lebih baik merendam yang sudah dicuci, selama semalam. Baru paginya dimasak.