
Ia pun menyebut pasangan ini sangat cocok disebut koalisi merah dan putih. Gabungan antara nasionalis dan religius.
Bagaimana jika Gus Ipul dipasangakan Azwar Anas (bupati Banyuwangi)? Gus Fahrur dengan tegas mengatakan itu ibaratnya menggarami laut, alias sia-sia. Penggabungan keduanya tidak akan menambah suara untuk kemenangan.
“Kalau dengan Azwar Anas itu tidak cocok. Azwar Anas itu NU tulen. NU dan NU itu tidak cocok. Sebab kelompok di luar NU harus tetap terwakili,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, FK3JT akan mendatangi PDIP untuk memberi masukan serta alasannya agar memilih Kanang.
“Pak Kanang itu mantan wakil bupati dua kali, yang kini jabat sebagai bupati dua priode. Dulu Ngawi itu daerah miskin. Sekarang PAD-nya meningkat dan tak lagi daerah miskin. Ia berhasil memimpin Ngawi,” katanya.
Ia menandaskan, Gus Ipul dinilai sebagai kader NU yang paling serius mengikuti Pilgub Jatim. Namun Gus Ipul tetap butuh pendamping yang bisa saling menutupi kekurangan. Makanya, FK3JT menilai yang cocok menjadi wakilnya adalah dari birokrat, yaitu Kanang. (Amal/Hrn)

Masihkah??? Padahal….ah sudahlah