MENU

Sikapi Pernyataan Jokowi, Rusia Kembali Tegaskan Tidak Turut Campur Pemilu Indonesia

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva kembali menegaskan bahwa negaranya tidak turut campur terhadap proses pemilu yang saat ini sedang berlangsung di Indonesia.

Hal itu disampaikan Dubes Lyudmila, menyusul pernyataan capres nomor urut 01, Jokowi yang menyebut istilah ‘propaganda Rusia’.

“Rusia tidak akan campur tangan dalam urusan dalam negeri negara manapun, khususnya dalam proses pemilu di negara manapun. Tentu saja tidak perlu ada pertanyaan mengenai intervensi Rusia dalam proses pemilu di Indonesia, yang kami anggap sebagai mitra dekat negara kami,” kata Dubes Lyudmila dalam press briefing di kediamannya di Jakarta, Rabu (13/2).

‘Propaganda Rusia’ Ciptaan Konsultan Politik AS Rand Corporation

Rand Corporation
Rand Corporation

Menurut Lyudmila, istilah ‘propaganda Rusia’ sendiri dapat disimpulkan sebagai propaganda Amerika, karena istilah tersebut dibuat oleh lembaga konsultasi politik AS, Rand Corporation, untuk penggunaan internal selama pemilu di AS pada 2016.

Istilah tersebut mengacu pada teknik ‘the firehouse of falsehood‘ atau diseminasi informasi yang tidak sepenuhnya benar, dilakukan secara cepat, terus-menerus, dan tidak konsisten.

“Penggunaan istilah ini tidak berdasar pada kenyataan, karena jika anda melihat apa yang sebenarnya terjadi di dunia bahwa berita palsu dan hoaks yang beredar di media massa dan media sosial, sumbernya bukan dari Rusia,” tegas Dubes Lyudmila.

Presiden Jokowi Klarifikasi ‘Propaganda Rusia’ adalah Terminologi

Jokowi di acara deklarasi Forum Alumni Jatim #01, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (2/2/2019). (foto:istimewa)

Presiden Jokowi telah mengklarifikasi ungkapan ‘propaganda Rusia’ yang sempat diucapkannya saat menghadiri deklarasi Forum Alumni Jatim #01 di Surabaya, bebarapa waktu lalu.

Menurut Jokowi, ungkapan tersebut tidak mengarah kepada negara Rusia, melainkan terminologi dari artikel lembaga konsultasi politik Rand Corporation.

Presiden mengungkapkan istilah ‘propaganda Rusia’ untuk mengacu pada semburan kebohongan, dusta, dan hoaks yang bisa menyebabkan ketidakpastian.

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa penggunaan istilah tersebut tidak memengaruhi hubungan bilateral Indonesia-Rusia yang terjalin sangat baik.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

Sumber:Ant
Editor:Hrn

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER